Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Anton Gobay, Ditahan soal Senpi Ilegal hingga Diduga Berhubungan dengan Lukas Enembe

Berikut rekam jejak Anton Gobay yang ditangkap karena membawa senjata api ilegal hingga diduga berhubungan dengan Lukas Enembe.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Rekam Jejak Anton Gobay, Ditahan soal Senpi Ilegal hingga Diduga Berhubungan dengan Lukas Enembe
Twitter
Berikut rekam jejak Anton Gobay yang ditangkap karena membawa senjata api ilegal hingga diduga berhubungan dengan Lukas Enembe. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Anton Gobay muncul saat dirinya ditangkap oleh kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1/2023) lalu.

Bukan tanpa alasan, penangkapan Anton Gobay lantaran ketahuan membawa lusinan senjata api ilegal bersama dua rekannya yang merupakan warga Filipina.

Menurut pemberitaan media Filipina, Anton Gobay dan rekannya ditangkap di Provinsi Sarangani, Filipina.

Adapun kedua rekannya bernama Michael Tino (25) dan Jim Desales Abolde (53).

Pada saat penangkapan, polisi Filipina menyita barang bukti 10 senapan serbu berjenis Colt AR-15, senapan Para 9 milimeter, 20 magazine baja, dan 10 popor senapan.

Baca juga: Polri Dalami Hubungan Anton Gobay yang Ditangkap di Filipina dengan Gubernur Papua Lukas Enembe

Kini, Polri pun telah berkoordinasi dengan Kepolisian Filipina, Atase Polisi Manila, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), serta Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

"Saya sudah perintahkan Atpol Manila bersama PWNI KBRI Manila untuk melakukan kordinasi langsung dengan aparat setempat untuk dilakukan pendalaman dan perlindungan WNI," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Khrisna Murti pada pemberitaan Tribunnews.com, Senin  (9/1/2023).

Berita Rekomendasi

Tak hanya sampai disitu, sosok Anton Gobay pun disinyalir memiliki hubungan dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek Pemprov Papua.

Informasi tersebut berdasarkan beredarnya foto di media sosial dan memperlihatkan Anton dengan Lukas Enembe bersama sejumlah pria berbaju putih yang diduga berprofesi pilot.

Menanggapi foto tersebut, Khrisna Murti mengatakan pihaknya tengah menyelidiki hubungan antara Anton dengan Lukas Enembe.

"Hubungannya (Anton dan Lukas) sedang didalami," ujarnya.

Lalu seperti apa rekam jejak Anton Gobay hingga diduga berhubungan dengan Lukas Enembe? Berikut Tribunnews.com mencoba rangkum dari berbagai sumber.

Diduga Berafiliasi dengan KKB Papua

Rekam jejak Anton Gobay pernah terdeteksi ketika ditetapkan sebagai salah satu dari 13 tersangka yang diduga mengikuti rapat koordinasi pengesahan Tentara Pembebasan Negara Papua Barat (TPNPB) atau yang kini dicap pemerintah sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada tahun 2014.

Saat itu, dirinya bersama tersangka lainnya diamankan tim gabungan dari Polres Jayapura dan TNI mengikuti acara pelantikan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Komando Daerah Operasi, Hans Rikard Joveni.

Baca juga: Polri Sebut Anton Gobay yang Ditangkap di Filipina Hendak Salurkan Senpi Ilegal kepada KKB di Papua

Para tersangka ini mewakili beberapa daerah delegasi seperti Kabupaten Nabire, Paniai, dan Yalimo.

”Identitas para tersangka adalah Zeth Demotekay, Filemon Yare, Losedek Loko, Herman Siep, Alpinus Pahabol, Mathius Young, John Dokopa, Kat Mabel, Tabi Loko, Yos Watei, Enos Hisage, Nius Alom, dan Anton Gobay,” kata Kabid Humas Polda Papua saat itu, Kombes Sulistyo Pudjo pada 18 Agustus 2014.

Berprofesi Pilot

Khrisna Murti mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, Anton Gobay berprofesi sebagai pilot.

"Sementara dari hasil interogasi pekerjaan yang bersangkutan adalah pilot yang bekerja di Filipina," ujarnya pada Senin lalu.

Polri Kirim 8 Personel ke Filipina

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan pihaknya akan mengirimkan delapan personel untuk berkoordinasi dengan kepolisian Filipina terkait penangkapan Anton Gobay.

Adapun delapan orang tersebut berasal dari Baintelkam, Bareskrim, dan Divhubinter.

"Delapan personel itu akan menuju Kota Manila guna berkoordinasi dengan otoritas terkait. Tujuannya, untuk menyelesaikan kasus kepemilikan senpi ilegal," jelasnya pada Selasa (10/1/2023) dikutip dari polri.go.id.

Baca juga: Anton Gobay Ditangkap di Filipina, Polri Belum Pastikan Keterlibatan KKB Papua

Hasil koordinasi dengan kepolisian Filipina itu akan disampaikan ketika ada perkembangan.

"Jadi kita harus menghargai kepolisian Filipina. Nanti hasilnya akan kita sampaikan," tegasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandhi Shakti/Ashri Fadila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas