Pastikan Situasi Kondusif, Polri Tetap Pertebal Pengamanan Pasca-Bentrokan Maut di PT GNI Morowali
Bentrokan yang diketahui terjadi pada Sabtu (14/1/2023) itu menewaskan dua orang pekerja yakni tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Didik mengatakan pada dasarnya perusahaan telah memenuhi tujuh dari delapan tuntutan yang diajukan. Namun, satu tuntutan soal pemasangan sirkulasi udara disetiap gudang atau smelter masih menunggu hasil diskusi dengan Disnaker.
Selanjutnya, pada Sabtu (14/1/2023), sebanyak 500 karyawan PT. GNI melakukan unjuk rasa. Namun, sekitar pukul 19.40 WITA, aksi demo itu berujung anarkis karena sekuriti menghalau massa aksi dan terjadi pelemparan.
"Pada pukul 20.15 WITA, massa aksi berhasil menerobos pintuk masuk pos 4 PT. GNI dan langsung menuju mes karyawan yang berada di belakang pos 4 serta melakukan pembakaran sebuah MES dengan menggunakan sebuah bensin yang menyebabkan keseluruhan bangunan mes terbakar ," tuturnya.
Singkat cerita, kericuhan aksi kembali pecah setelah ada karyawan divisi dump truck PT. GNI yang tidak mengikuti aksi sehingga tiga orang karyawan divisi itu terluka.
"Pada waktu yang bersamaan, terjadinya aksi saling kejar dan lempar, dalam aksi tersebut memakan korban jiwa hingga meninggal dunia dimana korban TKI sebanyak 1 orang serta TKA sebanyak 1 orang serta telah dievakuasi oleh pihak keamanan menuju ke klinik PT.SEI-PT.GNI," tuturnya.
Akhirnya, lanjut Didik, pihak kepolisian memukul mundur massa aksi dan mereka membubarkan diri sekira pukul 02.00 WITA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.