Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Sebut Jokowi Seperti Firaun, Cak Nun Mengaku Disidang Keluarga dan Dimarahi Anak

Permintaan maaf itu disampaikan Cak Nun melalui sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Buntut Sebut Jokowi Seperti Firaun, Cak Nun Mengaku Disidang Keluarga dan Dimarahi Anak
YouTube CakNun.com/Sekretariat Presiden
Cak Nun meminta maaf atas ceramahnya yang menyebut Jokowi sebagai Firaun. Ia mengaku sedang kesambet saat itu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut dirinya 'kesambet' ketika menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun.

Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena telah 'mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan' dalam ceramahnya beberapa waktu lalu.

"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun.

Permintaan maaf itu disampaikan Cak Nun melalui sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com.

Ia menyampaikan hal itu tengah momen Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa (17/1) malam.

Cak Nun awalnya menjelaskan teori tentang roh dan kaitannya dengan kesadaran setiap manusia.

"Kita harus memahami bahwa hidup kita nomor satu adalah ruh kita, maka kita mulai tahun 2023 aktivasi ruh itu. Dan di puncak aktivasi ruh itu saya sendiri yang diberi ujian oleh Allah," kata Cak Nun di depan para jamaah maiyah.

Baca juga: Klarifikasi Cak Nun setelah Viral Sebut Jokowi Firaun, Minta Maaf hingga Mengaku Kesambet

Berita Rekomendasi

"Jadi ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah, itu saya sendiri yang keblondrok (terkecoh). Artinya saya dikasih ujian oleh Allah yang luar biasa, meneng-meneng (diam-diam) aku ki ngomong hal Firaun coba. Dan itu saya kesambet," sambungnya.

Suami Novia Kolopaking itu mengaku sama sekali tak memiliki rencana menyangkutpautkan materi ceramahnya kala itu dengan tokoh Firaun, Haman, maupun Qorun.

Ia menyebut semua itu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya tanpa kendali.

"Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," ujarnya.

Cak Nun juga tak paham apa yang merasuk ke dirinya waktu itu.

Baginya, itu bisa saja iblis, malaikat, atau merupakan bentuk campur tangan Allah. Dalam pandangan Maiyah, ada lima hal yang mampu membuatnya berbuat demikian.

Yakni, karena hidayah, amr, idlal, thariqun, atau istidraj.

"Itu pertanyaannya adalah kita belum tahu sekarang itu hidayah Allah, apa saya disesatkan oleh iblis, apakah saya dilulu (disuruh) oleh dajjal, siapa, saya belum tahu. Nanti kita lihat berikutnya akan terjadi apa," tegasnya.

Sebelumnya potongan video ceramah Cak Nun viral di media sosial.

Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.

Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024. "Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.

Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.

"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Akibat ucapan kontroversialnya itu, Cak Jun juga 'disidang' oleh keluarganya.

"Saya itu barusan disidang sama keluarga, dihajar pokoke disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke. Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," kata Cak Nun.

"Saya dianggap tidak bijaksana. Kan saya mengajarkan jangan ngomong 'siapa'. Tapi 'apa', kan gitu. Itu saya sendiri melanggar," tutur Cak Nun.

Bahkan putranya yakni Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe 'Letto' ikut menegurnya habis-habisan.

"Jadi ya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan," bebernya.

Namun Cak Nun menyampaikan dirinya tak mempermasalahkan sikap dari keluarganya itu. Justru, menurutnya itu adalah suatu bentuk cinta akan bagaimana orang-orang terdekatnya mengontrol dirinya.

"Dan saya pertama memohon ampun kepada Allah SWT, Allahummaghfirli, Allahummahdini, Allahummarhamni. Jadi, saya mohon ampun kepada Allah, jadi saya mohon rahmat kepada Allah, jadi saya mohon pertolongan kepada Allah, dan saya mohon tuntunan dari Allah," imbuhnya.

Cak Nun turut menyampaikan permintaan maaf kepada siapa saja yang merasa dirugikan karena ucapannya itu.

"Dan saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," katanya.(tribun network/vit/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas