Pengamat Politik Sebut Bergabungnya Ridwan Kamil Dinilai Untungkan Golkar
Tanggapan Pengamat Politik Sholeh Basyari terkait bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
"Menurut Ridwan Kamil, mungkin ya, Golkar bisa mengantarkan dia menuju sebuah jabatan politik sebagai calon wakil presiden," kata Hendri.
Meski demikian, antara Golkar maupun Gubernur Jawa Barat dinilai memiliki simbosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Sebab, Golkar juga perlu suara untuk menggaet wilayah Jawa Barat untuk bersaing dengan Partai NasDem yang telah mengusung mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan sebagai capres.
Partai NasDem yang telah mengusung Anies dikhawatirkan akan menggerus suara Partai Golkar di Jawa Barat.
"Nah kemudian kenapa Golkar memilih Ridwan Kamil, tentu saja Golkar berhitung secara politik."
"Nama Anies Baswedan yang diusung NasDem sebagai caon presiden, lumbung suaranya ada di Jawa Barat."
"Sehingga kalau tidak dicari kesetaraannya atau lawan tandingnya bisa-bisa suara Gollkar tergerus oleh Nasdem, jadi ini saling membutuhkan lah," kata Hendri.
Ridwan Kamil Resmi Gabung Golkar
Ridwan Kamil resmi menjadi kader Partai Golkar pada Rabu (18/1/2023).
Setelah bergabung, Ridwan Kamil langsung ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, bergabungnya Ridwan Kamil semakin melengkapi tim partainya menghadapi Pemilu 2024.
"Sehingga tentu adanya tambahan politik di Jabar ini akan melengkapi tim dari Partai Golkar," ucap Airlangga, Rabu.
Ia juga mengungkapkan, Ridwan Kamil memiliki kriteria dan ideologi yang sesuai dengan Partai Golkar.
"Kang Emil salah satu tokoh masyarakat yang memenuhi kriteria yang selama ini diemban oleh Partai Golkar dan secara ideologis tidak berbeda," ungkap Airlangga.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fersianus Waku)