Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei LSI: Pendukung Partai Oposisi Cenderung Tidak Puas Kinerja Presiden Jokowi

Djayadi Hanan menyebut ada keterkaitan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan dukungan partai politik.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Survei LSI: Pendukung Partai Oposisi Cenderung Tidak Puas Kinerja Presiden Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke penataan kawasan Bunaken, Jumat (20/1/2023). Hasil survei LSI menyebut pendukung PDIP cenderung menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyebut ada keterkaitan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan dukungan partai politik.

Hal ini disampaikannya dalam Rilis Lembaga Survei Nasional yang digelar secara virtual, Minggu (22/1/2023).

“Jika kita kaitkan dengan tingkat kepuasan presiden, maka ada kaitan dengan dukungan partai tampaknya ini,” kata Djayadi Hanan.

Dia mengatakan pendukung PDIP cenderung tertinggi menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dengan angka 26,3 persen.

Disusul Gerindra 11,4 persen, Partai Demokrat 7,3 persen, Golkar 6,2 persen, Partai Perindo 6 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa 5,3 persen.

Sementara itu, terdapat ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi dari beberapa pendukung partai politik yang sama.

Baca juga: Survei LSI: 53 Persen Responden Tidak Tahu Presiden Jokowi Sudah Resmi Cabut PPKM

Berita Rekomendasi

Di antaranya Partai Gerindra 16,5 persen, Golkar 9,9 persen, Partai Keadilan Sejahtera 9,7 persen, PDIP 9,2 persen, Demokrat 7,3 persen, Nasdem 6,3 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,5 persen.

“Yang tidak puas kepada kinerja presiden cenderung lebih banyak mendukung Gerindra sebanyak 16,5 persen, baru diikuti partai lain dalam hal ini Golkar, PKS, serta Demokrat,” ucap Djayadi.

“Jadi ada semacam pola di situ yang tidak puas terhadap presiden cenderung ke partai-partai oposisi,” tuturnya.

Sebagai informasi, Lembaga Survei Indonesia memotret tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Januari 2023 ini.

Baca juga: LSI Denny JA: Prabowo Subianto Dilema Gara-gara PKB Bersikukuh Cak Imin Cawapres

Djayadi Hanan mengatakan sebanyak 72 persen masyarakat menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi

Ia menambahkan bahwa peningkatan kepuasan masyrakat terhadap kinerja presiden ini terhadi selama tiga bulan terakhir, yakni sejak September 2022.

“Dari 62,6 persen pada September menjadi sekarang 72,6 persen,” kata Djayadi Hanan.

“Kalau kita lihat dalam 3 bulan terakhir, peningkatannya cukup signifikan,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan terhadap kepuasan kinerja Presiden Jokowi ini seiring dengan meningkatnya tren positif masyarakat terhadap ekonomi dan hukum nasional.

Kinerja yang dinilai positif ini diberikan masyarkat dari semua kategori baik gender perempuan maupun laki-laki.

Kemudian dari kategori latar belakang pendidikan pun memberikan penilaian positif terhadap kinerja Presiden.

Baca juga: Survei LSI Klaim Kaum Muda Tidak Percaya Kepolisian Bisa Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Tingkat kepuasan terhadap Presiden pada Januari ini cenderung semakin tinggi pendapatan makin tinggi tingkat kepuasannya.

“Di Januari ini kami menemukan makin tinggi pendapatan makin tinggi tingkat kepuasan kepada presiden,"katanya.

Di sisi lain, tingkat kepuasan presiden lebih tinggi di perkotaan dibanding dengan pedesaan.

Dari segi wilayah, tingkat kepuasan paling rendah di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

“Yang lain di atas 70 persenan tingkat kepuasan kepada presiden. Barangkali ini juga ada kaitannya dengan BBM tadi,” ujar Djayadi.

Sementara itu jika dilihat dari sisi kalangan, tedapat tiga etnis yang memiliki penilaian rendah terhadap kinerja presiden, yakni Betawi, Minang, dan Bugis.

Etnis betawi menilai 52,7 persen etnis Bugis 38,2 persen.

“Tapi secara umum penilaiannya masih positif,” tuturnya.

Ibu rumah tangga, kata Djayadi, pun memiliki penilaian yang sama dengan etnis, cukup rendah dibandingkan kalangan lain.

“Ini nanti mungkin masih terkait dengan persepsi ekonomi juga,” katanya.

Sebagai informasi target popilasi survei adalah warga negara indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki telepon sekitar 83 persen dari popilasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dailing (RDD).

Dengan RDD, sampel sebanyak 1221 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas