Rektor IAIN Ponorogo Sebut Antrian Haji akan Tambah Panjang Jika Tidak Ada Kenaikan Biaya pada 2023
Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah khawatir jika pemerintah tidak menyesuaian kenaikan biaya haji tahun 2023 akan berdampak pada kuota jemaah haji.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AFP
Para jemaah melakukan tawaf di kota suci Mekkah pada 11 Juli 2022, menandai berakhirnya ibadah haji tahun itu. Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah khawatir jika pemerintah tidak menyesuaian kenaikan biaya haji tahun 2023 akan berdampak pada kuota jemaah haji.
Kemudian, komponen yang dibebankan kepada jemaah tersebut digunakan untuk membayar beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:
- Membayar biaya penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp33.979.784
- Membayar biaya akomodasi Mekkah sebesar Rp18.768.000
- Membayar biaya akomodasi Madinah sebesar Rp5.601.840
- Membayar biaya Living Cost sebesar Rp4.080.000
- Membayar visa sebesar Rp1.224.000
- Membayar biaya paket layanan Masyair sebesar Rp5.540.109
Berita Rekomendasi
Kebijakan formulasi di atas, kata Yaqut diambil dari rangka menyeimbangkan antara besaran beban jemaah dengan kerberlangsungan dana nilai manfaat BPIH di masa yang akan datang.
(Tribunnews.com/Rifqah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.