Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ricky Rizal Mengaku Gelisah Sampaikan Skenario Ferdy Sambo kepada Penyidik

Ricky Rizal mengaku gelisah dan tertekan karena tak menyampaikan peristiwa yang sebenarnya, yaitu penembakan terhadap Brigadir J.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ricky Rizal Mengaku Gelisah Sampaikan Skenario Ferdy Sambo kepada Penyidik
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Ricky Rizal berdiskusi dengan penasihat hukumnya, Erman Umar sebelum sidang pembacaan pleidoi pada Selasa (24/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ajudan Ferdy Sambo, Ricky Rizal mengungkapkan kegelisahannya saat menyampaikan kebohongan-kebohongan mengenai kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kebohongan itu disebutnya merupakan arahan Ferdy Sambo untuk menutupi peristiwa penembakan dengan skenario tembak-menembak.

"Beberapa kali saya menjalani proses pemeriksaan, saya masih menceritakan kronologi peristiwa di rumah Duren Tiga adalah peristiwa tembak-menembak," ujarnya dalam sidang pembacaaan pleidoi atau nota pembelaan pada Selasa (24/1/2023).

Saat itu dia mengaku gelisah dan tertekan karena tak menyampaikan peristiwa yang sebenarnya, yaitu penembakan terhadap Brigadir J.

"Saya merasa sangat gelisah, tertekan dan tidak tenang karena tidak menyampaikan kejadian yang sebenarnya," kata Ricky.

Kegelisahan itu juga disebabkan Ricky yang masih tinggal di rumah Ferdy sambo pasca-peristiwa pembunuhan Brigadir J.

Berita Rekomendasi

Oleh sebab itu, setiap kali selesai diperiksa, dirinya selalu ditanya dan diarahkan oleh Ferdy Sambo.

"Setiap kembali dari pemeriksaan, Bapak Ferdy Sambo selalu menanyakan dan menyampaikan kepada saya untuk selalu bertahan pada skenario tembak menembak tersebut," ujarnya.

Baca juga: Hati dan Pikiran Ricky Rizal Tak Tenang Seusai Ferdy Sambo Ceritakan Istrinya Dilecehkan Brigadir J

Kebohongan itu akhirnya dihentikannya pada 7 Agustus 2022 saat ditempatkan khusus (Patsus) oleh Provos Propam Polri.

Pada saat itu dirinya ditunjukkan keterangan dari Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Di mana keterangan tersebut berbeda dari skenario yang disusun Ferdy Sambo.

"Kemudian saya diminta untuk membaca ayat Al Qur’an, setelah itu saya menuliskan testimoni peristiwa yang terjadi pada tanggal 08 Juli 2022 di rumah Duren Tiga," kata Ricky.

Ricky pun mengungkapkan penyesalannya karena tak menyampaikan cerita sesungguhnya terkait penembakkan sejak awal pemeriksaan.

"Sesuatu yang sangat saya sesali, yang seharusnya saya sampaikan dari awal dilakukan pemeriksaan oleh penyidik."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas