Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambil Menangis, Ricky Rizal Tegaskan Tidak Tahu Ada Rencana Pembunuhan Brigadir J

Ricky menegaskan tidak mengetahui rencana pembunuhan terhadap Brigadir J saat membacakan nota pembelaan, Selasa (24/1/2023).

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sambil Menangis, Ricky Rizal Tegaskan Tidak Tahu Ada Rencana Pembunuhan Brigadir J
Warta Kota/YULIANTO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ricky Rizal menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022).  Agenda persidangan hari ini akan menghadirkan Lima saksi ahli dari jaksa penuntut umum (JPU), mulai dari ahli forensik, digital forensik, Inafis, dan kriminologi berikut saksi yang dapat dihadirkan Farah P Karow (ahli forensik), Ade Firmansyah (ahli forensik), Adi Setya (ahli digital forensik), Eko Wahyu Bintoro (ahli inafis), dan Prof Dr Muhamad Mustofa (ahli kriminologi). Ricky menegaskan tidak mengetahui rencana pembunuhan terhadap Brigadir J saat membacakan nota pembelaan, Selasa (24/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Terdakwa Ricky Rizal menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya rencana pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabrat atau Brigadir J.

Hal ini disampaikannya saat membacakan nota keberatan atau pleidoi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Awalnya, sambil meneteskan air mata, Ricky mengungkapkan pernyataan jaksa penuntut umum (JPU) yang menyebut pengamanan senjata milik Brigadir J adalah salah satu rencana dalam pembunuhan terhadap Yosua adalah tidak benar.

Bantahan ini pun dipertegas ketika Ricky mengatakan dalam pleidoinya bahwa ia tidak mengetahui ada rencana pembunuhan terhadap rekannya tersebut.

“Pengamanan senjata api (Brigadir J) yang dianggap penuntut umum sebagai bagian dari perencanaan pembunuhan terhadap almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat, dengan tegas saya sampaikan saya tidak pernah tahu ada rencana pembunuhan.”

“Apalagi dianggap sebagai bagian dari rencana (pembunuhan) tersebut,” ujarnya sambil mengusap air mata yang menetes.

Baca juga: Ricky Rizal: Ferdy Sambo Memperlakukan Kami Seperti Keluarga

Kemudian, Ricky mengatakan upaya pengamanan senjata api Brigadir J adalah bentuk pencegahan agar keributan yang sempat terjadi dengan Kuat Ma’ruf tidak semakin buruk.

Berita Rekomendasi

Hal ini dilakukannya lantaran dirinya sebagai anggota polisi dan orang yang dituakan di antara seluruh ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Selanjutnya, Ricky menegaskan tidak mengetahui adanya ancaman dari Brigadir J terhadap Putri Candrawathi saat berada di rumah Magelang.

Ia mengatakan tidak ada permasalahan pribadi maupun kedinasan dengan Brigadir J.

Sebelumnya, Ricky Rizal dituntut delapan tahun penjara oleh JPU.

JPU meminta kepada hakim agar menyatakan Ricky terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Ricky Rizal dengan pidana penjara selama delapan tahun,” kata JPU pada Senin (16/1/2023).

JPU juga menyampaikan hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi Ricky Rizal.

Baca juga: Awal Perkenalan Ricky Rizal Berawal Jadi Ajudan Ferdy Sambo saat Masih Jabat Kapolres Brebes

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas