Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elite Demokrat Minta Wakil Ketua Umum NasDem Jaga Suasana Kondusif di Koalisi Perubahan

Herman mengingatkan keputusan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan diserahkan kepada pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Elite Demokrat Minta Wakil Ketua Umum NasDem Jaga Suasana Kondusif di Koalisi Perubahan
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali. Demokrat meminta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menjaga kondusifitas di bakal Koalisi Perubahan. 

"Kalaupun demikian (Demokrat ingin AHY cawapres Anies) berarti memaksakan kehendak, karena kita belum menyepakati itu," kata Ali saat dihubungi, Rabu (11/1/2023).

Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut rencana Koalisi Perubahan sulit terwujud apabila PKS, NasDem, dan Demokrat masing-masing mengusulkan cawapres.

"Artinya ada 3 cawapres dalam kontestasi ini. Kalau demikian akan sulit diwujudkan koalisi tersebut," ujar Ali.

Ali menegaskan rencana Koalisi Perubahan harus dibangun dengan prinsip kesetaraan, tanpa membeda-bedakan.

Ia menuturkan Partai NasDem sendiri telah menyerahkan kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.

"Dari NasDem sejak awal menyerahkan ke Anies," ungkapnya.

Ahmad Ali: Nasdem akan lakukan pertemuan di luar PKS dan Demokrat

Berita Rekomendasi

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan pihaknya bakal melakukan pertemuan politik di luar penjajakan Koalisi Perubahan.

Penjajakan itu disebutnya dilakukan di luar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

“Tunggu saja dalam satu atau dua hari ini akan ada cerita. Ya ada berita. Bisa jadi kita mengambil langkah-langkah lain,” sebut Ali pada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Menurutnya Nasdem juga menyiapkan alternatif penjajakan koalisi lain untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sebab hingga kini PKS, dan Demokrat belum kunjung memberikan dukungan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” tuturnya.

Ia menyatakan langkah itu ditempuh karena menganggap Partai Demokrat terus memaksa agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi figur calon wakil presiden (cawapres).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas