Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra dan PKB Bikin Sekber, Pengamat: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Lebih Maju dari KIB

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya kemungkinan usung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres dan Ketua Umum PKB Gus Muhaimin cawapres.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Gerindra dan PKB Bikin Sekber, Pengamat: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Lebih Maju dari KIB
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi sambutan seusai membuka Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra - PKB di Jakarta, Senin (23/1/2023). Pembukaan Sekber tersebut untuk mempererat koalisi kedua partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan bahwa terbentuknya Sekber Gerindra-PKB ini sebagai bukti kesolidan kedua partai dalam menjalin komunikasi mengadapi Pemilu 2024.

Bahkan, Prabowo juga menegaskan bahwa Sekber ini terbuka dan akan membuka pintu bagi partai politik lain yang ingin bergabung.

Belakangan, muncul yang berhebus jika Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang menjalin komunikasi untuk bergabung dalam Sekber tersebut.

Baca juga: Gerindra dan PKB Resmikan Sekretariat Bersama, PAN Pamer Kesolidan KIB

Padahal, PPP sendiri telah bersepakat mambangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PKS tengah mesra dengan Partai Demokrat dan Partai NasDem di Koalisi Perubahan.

Lalu, bagimana membaca keseriusan Partai Gerindra dan PKB mengadapi Pilpres 2024? Apakah, dengan terbantuknya Sekber itu menjadi penanda Prabowo sebagai Capres dan Cak Imin sebagai Cawapresnya?

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago pun menyoroti Partai Gerindra dan PKB yang baru saja resmi membuka Sekretariat Bersama (Sekber) untuk menghadapi Pemilu 2024.

BERITA TERKAIT

Arifki menilai, langkah Gerindra-PKB itu memperlihatkan kalau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya lebih maju dari dua koalisi lainnya, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Perubahan.

Adanya sekber ini juga, dirinya menyebut sebagai tanda keseriusan kedua partai dalam membangun koalisi.

“Kalau sudah punya Sekber berarti Gerindra-PKB terlihat lebih serius dibandingkan KIB dan Koalisi Perubahan dalam membangun koalisi," kata Arifki Selasa (24/1/2022).

Pasalnya, Arifki menilai saat ini Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Demokrat dan NasDem tengah sibuk tarik menarik siapa yang bakal menjadi cawapres Anies Baswedan.

Sedangkan, KIB masih ragu dan bingung menentukan kandidat dari ketua umum partai politik.

Lebih lanjut, di melihat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya berkemungkinan mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres dan Ketua Umum PKB Gus Muhaimin sebagai Cawapres.

"Gus Muhaimin menjadi alternatif bagi Prabowo tentu tidak hanya terkait dengan syarat ambang batas pencalonan presiden semata. Tetapi, upaya Prabowo untuk mengambil ruang suara di Jawa Timur sebagai titik lemahnya di Pilpres yang lalu," ujarnya.

Namun, di satu sisi Gus Muhaimin masih terkendala dengan elektabilitasnya yang rendah.

Sehingga, Prabowo dinilai membutuhkan figur cawapres yang kuat secara elektabilitas, karena basis pemilih Prabowo bakal terdampak dengan majunya Anies Baswedan.

Pemilih yang sepakat dengan oposisi, lanjut Arifki, tentu mencari figur capres yang baru.

Oleh karena itu, Prabowo memerlukan figur cawapres yang kuat dan mampu melengkapi kekurangannya jika targetnya untuk menang di Pilpres.

“Gus Muhaimin sepertinya harga mati untuk menjadi Cawapres dari PKB karena kesempatan ini yang ditunggu-tunggunya selama ini," terangnya.

"Tetapi, Prabowo maju sebagai capres sekadar mencari dampak efek ekor jas pemilu serentak untuk Gerindra atau langkah konkret untuk menang Pilpres. Jika tujuannya yang terakhir, saya pikir penentuan cawapres bakal dilematis," jelas Arifki.

Sementara, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai bahwa hadirnya Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB untuk perpanjangan nafas negosiasi politik kedua partai.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Cak Imin Makin Mesra Hadapi Pemilu 2024 

Adapun nafas negosiasi politik yang dimaksud Adi Prayitno yakni terkait meyakini Prabowo untuk jadikan Muhaimin Iskandar jadi Cawapresnya.

"Tentu saja ini akan memperpanjang nafas negoisasi politik yang dilakukan oleh PKB, khususnya untuk terus meyakinkan Prabowo untuk terus menyakinkan PKB, menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres," kata Adi kepada Tribun Nerwork.

Adi melanjutkan itu artinya persoalan Cawapres dari koalisi Keduanya tentu akan melibatkan PKB dan Gerindra.

"Baik nanti Muhaimin Iskandar ataukah yang lain tapi yang jelas cawapres Prabowo itu ya harus dikomunikasikan dengan PKB," sambungnya.

Selain itu, Adi Prayitno menilai diresmikannya Sekretariat Bersama Gerindra dan PKB untuk menepis keduanya tidak solid.

"Peresmian sekber tersebut menegaskan Gerindra dan PKB itu ingin menepis asumsi-asumsi bahwa kedua partai ini tidak Solid tidak stabil gara-gara persoalan cawapres yang belum tuntas terutama Muhaimin Iskandar yang tak kunjung diumumkan sebagai pendamping Prabowo Subianto," terang Adi Prayitno.

Adi pun mencontohkan beberapa waktu yang lalu misalnya mendengar pernyataan dari sejumlah elite PKB yang mengatakan bahwa sangat mungkin pindah ke koalisi yang lain.

Andai tidak tidak bisa mendapatkan tiket pencapresan Muhaimin Iskandar dalam koalisi Gerindra dan PKB.

"Itu kan menimbulkan suatu spekulasi bahwa dua partai ini tidak solid. Oleh karena itu sekber ini adalah bentuk penegasan bahwa mereka solid sebenarnya terlepas dari apapun dinamika yang terjadi antara kedua pantai," sambungnya.

Kemudian, dikatakan Adi, dari peresmian Sekber tersebut menunjukkan keseriusan juga koalisi keduanya.

"Minimal mereka ini ingin pamer tunjukkan kepada orang sekeras apapun dinamika internal sekeras apapun misalnya persoalan cawapresnya Prabowo Subianto. Kedua partai ini terus menunjukkan solidaritas dan keseriusan menjaga kemungkinan koalisi," tutupnya. (Tribun Network/ Yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas