Polisi Akan Periksa Ponsel Wowon untuk Dalami Perintah Sosok Fiktif Aki Banyu Kepada Duloh dan Dede
Polisi masih mendalami figur fiktif Aki Banyu yang diperankan tersangka Wowon dalam kasus serial killer atau pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih mendalami figur fiktif Aki Banyu yang diperankan tersangka Wowon Erawan dalam kasus serial killer atau pembunuhan berantai yang dilakukan di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, penyidik saat ini sedang mencari tahu pembicaraan apa saja yang disampaikan Aki Banyu alias Wowon untuk memerintahkan Duloh dan Dede dalam membunuh dan menipu korban.
Diketahui, selama ini Aki Banyu memerintahkan Duloh dan Dede hanya melalui sambungan seluler.
"Apa alat buktinya? Alat buktinya adalah handphone Aki Banyu ada pada Wowon. Tentu nanti secara digital forensik, perbincangan, percakapan atau message yang ada di device itu akan dilakukan secara forensik," ucap Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Polisi sebelumnya mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Kabupaten Bekasi dan Cianjur Jawa Barat.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Kain Kafan Ditemukan Masih Utuh
Tersangka Wowon Erawan ternyata memerankan sosok fiktif untuk memperdaya para korban penipuan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan peran fiktif yang dipakai Wowon selama ini dikenal dengan sebutan Aki Banyu.
"Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu selain atas nama Wowon ternyata yang bersangkutan ini berperan sebagai Aki Banyu yang merupakan figur fiktif," ucap Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Jasad Siti dan Halimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Dibawa ke RS Polri untuk Diautopsi
Lanjut Hengki, sosok Aki Banyu yang diperankan Wowon lah yang memerintahkan tersangka Duloh dan Dede Solehudin untuk membunuh para korban.
Sosok Aki Banyu selama ini melontarkan tipu daya termasuk menyarankan kepada seorang korban menceburkan diri ke laut apabila ingin mendapat kesuksesan.
Bahkan, berdasarkan pendalaman polisi, seorang saksi sempat curiga pada saat ia diperintahkan untuk bergerak ke pinggir kapal saat perjalanan menyebrang pulau.
"Dan ternyata saat dikonfirmasi kepada tersangka benar 'saya memerintahkan bila ingin sukses maka harus nyemplung ke laut'," jelas Hengki.
Aki Banyu oleh para korban dan bahkan tersangka Duloh dan Dede Solehudin dianggap sebagai sosok yang sangat sakral.