Prevalensi Stunting Tahun 2022 Turun 2,8 Persen, Menkes Akui Belum Penuhi Target Presiden Jokowi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, terutama soal prevalensi stunting.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, terutama soal prevalensi stunting.
"Ingin saya laporkan hasil SGGI 2022 itu turun dari tahun lalu 24,4 persen turun 2,8 persen jadi 21,6 persen," kata Menkes Budi dalam Rakernas BKKBN, dilihat di Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (25/1/2023).
Penurunan persentase tersebut, diakui Budi, masih belum memenuhi target Presiden Jokowi sebesar 3 persen per tahunnya.
"Tapi terima kasih ke gubernur, bupati, wali kota karena ini terjadi masa pandemi, bukan masa biasa," kata Budi
Karena itulah, Budi berharap seiring dicabutnya status PPKM dan meredanya kasus Covid-19 di Indonesia, target tersebut bisa tercapai.
Di balik angka penurunan tersebut, Budi memaparkan ada tiga provinsi yang prevalensinya turun sampai menyentuh angka 5 perse, yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, dan Riau.
"Saya laporkan juga ada dua provinsi besar yang turunnya kepala 3, yaitu Jawa Barat Dan Jawa Timur," pungkasnya.
Baca juga: Perubahan Perilaku Masyarakat Menjadi Hal Paling Krusial dalam Pencegahan Stunting