Fahri Hamzah: Lebih Baik Tambah Dana Desa daripada Masa Jabatan Agar Anak Muda Minat Jadi Kades
Fahri Hamzah mengusulkan, lebih baik para Kepala Desa meminta penambahan dana desa daripada masa jabatan.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah angkat bicara soal perpanjangan masa jabatan kepala desa.
Fahri Hamzah mengatakan, publik harus fokus mengawal perubahan Undang Undang yang tengah diupayakan Pemerintah.
Meski demikian, Fahri Hamzah tidak mendukung perubahan Undang Undang terkait perpanjangan masa jabatan.
"Jadi saya mengimbau itu kita fokus kawal perubahan Undang Undang ini, tapi jangan soal perpanjangan masa jabatan," kata Fahri Hamzah, dalam diskusi daring Gelora Talks, Rabu (25/1/2023).
Adapun Fahri Hamzah mengusulkan, lebih baik para Kepala Desa meminta penambahan dana desa daripada masa jabatan.
"Saya malah mengusulkan minta kelebihan dana desa, tapi kurangi masa jabatan," jelasnya.
"Itu malah lebih baik," sambung Fahri Hamzah.
Menurut Fahri Hamzah, peningkatan dana desa akan mendorong minat anak-anak muda untuk menjadi Kepala Desa.
"Supaya nanti anak-anak muda kalau melihat dana Kepala Desanya memadai, banyak orang pintar yang ingin jadi Kepala Desa," tutur Fahri Hamzah
Baca juga: Bupati Grobogan Cukur Rambut 2 Kepala Desa yang Sentil Nama Jokowi
Lebih lanjut, ia mengatakan, desa lah yang akan menjadi masa depan demokrasi Indonesia.
"Saya kira itulah masa depan kita, demokrasi desa dan pembangunan desa," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, di dalam sistem demokrasi tidak ada istilah penambahan masa jabatan.
Adapun ia menuturkan, di dalam penerapan sistem tersebut masa jabatan justru harus dikurangi.
"Tidak ada yang namanya ekstensi jabatan. Dalam demokrasi jabatan itu malah harus dikurangi," kata Fahri, dalam diskusi daring Gelora Talks, Rabu (25/1/2023).