Polisi Lacak Transaksi Keuangan di Rekening Wowon Untuk Ungkap Penipuan Berkedok Penggandaan Uang
Polda Metro Jaya masih mendalami sejak kapan praktik penipuan berkedok keahlian supranatural yang dilakukan Wowon Cs terhadap belasan TKW.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Polda Metro Jaya masih mendalami sejak kapan praktik penipuan berkedok keahlian supranatural yang dilakukan Wowon Cs terhadap 11 korban tenaga kerja wanita (TKW).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan satu upaya yang dilakukan dengan cara melacak kiriman uang dari para korban ke rekening milik Wowon.
Seperti diketahui selama ini para korban itu mengirimkan uang jerih payahnya sebagai TKW ke rekening Wowon melalui tersangka Dede Solehudin.
"Kami masih mendalami buku rekening yang ada pada pelaku," kata Trunoyudo ketika dikonfirmasi, Jum'at (27/1/2023).
Baca juga: Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW dari Jebakan Maut
Baru nanti dari situlah dikatakan Trunoyudo pihaknya bisa mendeteksi sejak kapan motif ekonomi ini telah dilancarkan Wowon Cs.
Tak hanya itu, melalui hal tersebut kemudian baru diketahui siapa saja korban dan jumlah sebenarnya yang telah menyetorkan uang kepada para tersangka itu.
Baca juga: Sambil Menangis, TKW Korban Penipuan Wowon Cs Cari Dua Sahabat yang Belum Ketemu
"Dari situlah kita akan melihat sejak kapan motif ekonomi ini para korban itu memberikan (uangnya)," kata Trunoyudo..
"Dan terutama mengidentifikasi siapa para korban yang memang menyetorkan uang melalui modus penipuan ini," sambungnya.
Korban Tak Dapat Apa-Apa Meski Sudah Setor Uang
Sebelumnya diberitakan, Para tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki belum mendapatkan keuntungan apapun.
Padahal, para TKW ini sudah menyerahkan hasil jerih payahnya bekerja di luar negeri hingga ratusan juta rupiah.
"Belum sama sekali, tidak dapat apa-apa. Tadi kalau bercerita menangis juga itu karena baru pulang juga tidak membawa apa-apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs, Polisi Sebut 9 Jenazah Korban Sudah Diautopsi
Trunoyudo mengatakan hal itu yang membuat korban penipuan ini mendapat trauma mendalam karena telah percaya dengan janji-janji Wowon cs ini.
"Ini yang sangat membuat juga traumatis ya. Di luar dari pada rekannya yang meninggal," ungkapnya.
11 TKW Jadi Korban Penipuan Wowon Cs
Polisi menyebut korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai alias serial killer Wowon Erawan alias Aki cs berjumlah 11 orang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).
"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.
Baca juga: TKW Korban Penipuan Penggandaan Uang Wowon Cs Setor Gaji Bulanan, Merugi Hingga Rp288 Juta
Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.
"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.
Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.
Sejauh ini, baru dua orang TKW yang diketahui identitasnya atas nama Siti dan Farida yang tewas karena dibunuh para tersangka akibat menagih janji Wowon cs.
"Ini akan kami inventarisir identifikasi berapa korban penipuan dari TKW yang ada diluar negeri ini," ungkapnya.
11 orang korban penipuan Wowon Cs ini di antaranya Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.
Selanjutnya Siti Fatimah dan Farida yang tewas dibunuh oleh Wowon cs dalam kasus ini.
Kasus penipuan dan pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap setelah ada peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam peristiwa tersebut korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, seorang anak bernama Neng Ayu (5) selamat dari tindakan biadab Wowon Cs.
Sementara seorang pelaku bernama M Dede Solehudin yang ikut menenggak racun guna mengaburkan pembunuhan tersebut selamat karena kadar racun yang diminum sedikit.
Setelah terbongkar aksi jahat tersebut, polisi pun menangkap tiga tersangkanya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka.
Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban, empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh istrinya Wiwin.
Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida.
Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.
Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya.
Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban lainnya bernama Halimah yang merupakan istri kelima Wowon.
Halimah diketahui dibunuh Duloh.
Duloh saat itu mengaku kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit.
Padahal, Halimah tewas akibat dicekik Duloh.
Jasad Halimah pun kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng.
Jasad Siti ditemukan dan dimakamkan secara layak di Garut.
Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.
Hingga kini total korban yang dibunuh Wowon cs berjumlah sembilan orang.
Atas perbuatannya Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.
Para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.