Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecam Pembakaran Alquran, Ketua Umum PBNU Sebut Rasmus Paludan Lakukan Perbuatan Sia-sia

Gus Yahya menilai Paludan hanya orang putus asa yang hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kecam Pembakaran Alquran, Ketua Umum PBNU Sebut Rasmus Paludan Lakukan Perbuatan Sia-sia
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya. Yahya Cholil Staquf menyayangkan sikap Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan, dan politisi rasialis Swedia-Denmark, yang kembali melakukan aksi membakar Alquran. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyayangkan sikap Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan, dan politisi rasialis Swedia-Denmark, yang kembali melakukan aksi membakar Alquran.

Gus Yahya, sapaan akrabnya, menilai Paludan hanya orang putus asa yang hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.

“Whatever his cause is, it is doomed to fail (Apa pun penyebabnya, pasti akan gagal). Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” kata Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Rasmus Paludan Kembali Bakar Salinan Alquran di Dekat Masjid dan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen

Adapun Paludan kembali melakukan aksinya membakar salinan Alquran pada Jumat (27/1/2023) waktu setempat.

Aksi pembakaran kitan suci umat Islam dilakukan di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

"Masjid ini tidak punya tempat di Denmark," kata Paludan dalam siaran langsung di halaman Facebooknya. 

Berita Rekomendasi

Menurut Gus Yahya, meski kitab umat Islam dibakar, jelas Alquran tidak sedikit pun menjdi hina karena perbuatannya. Perbuatan Paludan justru akan sia-sia. 

Sebab, apabila dia bermaksud menjauhkan orang dari Alquran, perbuatan Paludan justru malah  mendorong rasa penasaran mereka yang belum tahu isi Alquran.

Baca juga: ISKA Kecam Keras Pembakaran Alquran di Swedia

Jika maksud pembakarannya untuk melampiaskan kemarahan kepada Turki, kata Gus Yahya, Alquran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.

“Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa dil uar kelompoknya untuk melawannya,” ujar Gus Yahya.

Jka terjadi konflik universal atas perbuatan Paludan itu, kata Gus Yahya, tidak akan ada kelompok, termasuk kelompok Paludan, yang bisa menang. 

Untuk diketahui, politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan kembali melakukan aksi bakar Alquran pada Jumat (27/1/2023).

Kali ini Paludan melancarkan aksinya di depan gedung Kedutaan Besar Turki untuk Denmark dan sebuah masjid di Kopenhagen.

Sebelumnya, aktivis anti-Islam itu telah melakukan aksi kontroversial dengan membakar Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari lalu.

Aksi itu disambut protes meluas di berbagai negara dan membuat Turki menyatakan tidak mau mendukung aksesi Swedia ke NATO.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas