Ditanya Soal Isu Politik Airlangga Hartarto Minta Tunggu Hari Rabu, Sinyal Reshuffle Kabinet?
Airlangga meminta wartawan untuk menunggu hari Rabu saat ditanya soal politik. Apakah ini sinyal reshuffle kabinet?
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Ia kembali mengulang pernyataan bahwa pada Rabu sore, Presiden akan ke Bali.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PPP: Biasanya Presiden Undang Parpol Mepet Pengumuman Reshuffle
"Ya Rabu sore pergi ke Bali, sampai Kamis," katanya.
Pramono mengatakan meskipun ia mengetahui informasi mengenai reshuffle, ia tidak bisa membocorkannnya ke publik.
"Walaupun tahu, mohon maaf ya," pungkasnya.
Jokowi Disebut Punya Pertimbangan
Sementara itu Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki pertimbangan sebelum melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.
Viva menyebut pertimbangan itu terkait kinerja para menteri dan juga mengenai politik.
"Reshuffle itu hak prerogatif presiden, baik pertimbangannya tentang kinerja menteri atau soal politik," kata Viva.
Lebih lanjut, kata Viva, PAN menghormati Konstitusi bahwa soal reshuffle itu kewenangan presiden.
Hal itu diatur di pasal 17 UUD RI 1945 bahwa dalam menjalankan pemerintahannya presiden dibantu oleh menteri-menteri yang membidangi urusan tertentu di pemerintahan, yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
"Presiden tentu memiliki pertimbangan yang khusus dan detil yang berkaitan dengan kinerja menteri yang berdampak kepada kinerja pemerintahan dan juga karena pertimbangan politik agar dapat menjalankan tugas melayani masyarakat, bangsa dan negara dengan baik," ujarnya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku belum diberi informasi terkait reshuffle itu.
"Apakah PPP sudah diajak bicara? Jawabannya saya hari ini Senin pagi, saya ingin sampaikan, itu belum, PPP menyerahkan kepada presiden," kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.
"Sampai dengan saat ini presiden kan belum menjelaskan kapan kalaupun reshuffle itu ada akan dilakukan," imbuhnya.