Pengakuan Sandiaga: Teken Perjanjian di Atas Materai, Anies Tak Maju Pilpres 2024 Jika Ada Prabowo
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata pernah membuat perjanjian tertulis dengan Anies Baswedan terkait dengan Pemilihan Presiden 2024
Editor: Hendra Gunawan
“Pak Prabowo, saya tidak akan memotong proses pencalonan Pak Prabowo dan proses kampanye Pak Prabowo, dan komitmen itu saya pegang,” tegasnya.
Maka itu, kata Anies, saat ada yang datang memintanya menjadi capres, ia selalu menolak lantaran tak ingin dicap sebagai pengkhianat Prabowo.
“Ketika ada yang mendiskusikan saya sampaikan, selama ada Pak Prabowo, saya tidak mau memikirkan (capres), saya memiliki komitmen dan saya tidak ingin dicatat sebagai pengkhianat,” tuturnya.
Anies pun mengatakan bahwa dirinya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta lantaran dipromosikan oleh Prabowo Subianto, Gerindra dan PKS.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Ada Perjanjian antara Prabowo dengan Anies soal Pilpres, Detailnya di Fadli Zon
“Saya ini jadi gubernur DKI Jakarta promotornya itu Pak Prabowo, Gerindra dan PKS. Saya tidak pernah mau meninggalkan, inilah prinsip yang saya pegang,” ucapnya.
Terpisah, Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan pernyataan Sandiaga Uno bahwa ada perjanjian antara Prabowo dan Anies adalah klaim sepihak.
"Ini pernyataan sepihak dan NasDem, enggak ada urusan dan kaitan dengan semuanya itu," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).
Hermawi menuturkan pihaknya memutuskan mendukung Anies sebagai calon presiden (capres) lantaran sesuai dengan kriteria Partai NasDem.
"Yang pasti Anies masuk dalam kriteria NasDem, lalu NasDem menetapkan Anies," ucapnya.
Karena itu ia menyarankan agar soal janji Prabowo dan Anies soal Pilpres tersebut ditanyakan ke Sandiaga.
"Sebaiknya tanya aja sama Sandi, kami enggak ada tahu dan tidak mau terlibat di situ," ungkapnya.(tribun network/fal/fik/dod)