Bicara Koalisi, Hasto: Partai Yang Sukanya Impor Pangan Enggak Cocok Buat PDIP
pihaknya menegaskan tak akan membuka peluang koalisi dengan partai yang tak sejalan. Termasuk, partai yang kerap impor pangan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya belum membicarakan secara intens soal kerja sama partai politik.
Hal ini menjawab pertanyaan awak media terkait sudah banyak partai politik membangun koalisi jelang Pilpres 2024.
Hasto pun mengingatkan, sejauh ini PDIP membentuk kerja sama dengan Presiden Jokowi dan Wakilnya Ma’ruf Amin, di mana ada partai Golkar, NasDem, PKB, PPP, PAN, Gerindra.
“Bahwa setiap partai dalam rangka Pemilu 2024 melakukan berbagai pengerucutan itu hal yang wajar. Akan ada waktunya untuk saling mengerucutkan,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
“PDIP kan bersama rakyat,” sambungnya.
Hasto pun mengingatkan, fakta secara empiris bahwa PDI Perjuangan selalu bekerja sama dengan partai lain.
Termasuk, kata Hasto, partai yang memiliki spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu.
Namun, dia menyebut bahwa dalam kerja sama juga melihat momentum, kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan.
Baca juga: Kunjungan NasDem ke Golkar Dinilai Jadi Sinyal Kuat Buka Peluang Koalisi dengan Partai Politik Lain
Sehingga, pihaknya menegaskan tak akan membuka peluang koalisi dengan partai yang tak sejalan. Termasuk, partai yang kerap impor pangan.
“Kalau terhadap partai yang sukanya impor nah ini enggak cocok buat PDI Perjuangan. Kita lebih cenderung bekerjasama dengan partai yang memiliki kesamaan ideologi dan platform serta agenda bagi masa depan tersebut,” sambungnya.