Viral Buruh Protes ke Bos Soal Upah Lembur, Sosoknya Disebut sebagai Marsinah, Kini Adakan Mediasi
Viral seorang buruh bernama Erma protes ke atasannya lantaran uang lembur para karyawannya tak dibagikan secara semestinya.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Belakangan ini ramai diperbincangkan aksi berani seorang wanita yang berprofesi sebagai buruh protes kepada bosnya lantaran upah lemburnya dan karyawan lainnya tak kunjung dibayar.
Padahal, ia dan karyawan pabrik tersebut hingga rela pulang dini hari demi mengerjakan tugas lembur dari bosnya tersebut.
Aksi berani wanita tersebut kemudian viral di media sosial TikTok dan disebut-sebut seperti Marsinah.
Terungkap, wanita tersebut bernama Erma Oktavivia yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.
Sosoknya disebut seperti Marsinah lantaran Erma berani memprotes atasannya demi memperjuangkan buruh agar mendapat uang lembur yang selama ini tak dibayarkan.
Bahkan, Erma disebut-sebut sebagai pahlawan lantaran saat itu teman-temannya yang bekerja di satu pabrik yang sama tak berani mengungkapkan haknya tersebut.
Diketahui pabrik tersebut adalah PT SAI Apparel yang merupakan perusahaan tekstil di Grobogan.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @wongsepeleee19 yang diketahui milik Erma yang kini telah dilihat lebih dari 19 juta pengguna.
“Kenapa? ini jam berapa pak? kemarin itu bapak sudah merugikan saya,”
“Apa? kemarin bapak sudah ngatain saya apa?" ujar Erma dalam video tersebut.
Dikutip dari YouTube Tribunnews, Sabtu (4/2/2023), Erma juga mengaku kesal lantaran ia mendapat kekerasan verbal dari atasannya itu.
Dalam video yang beredar, Erma diketahui merekam perdebatannya dengan sang atasan di lingkungan pabrik.
Erma meminta agar sang atasan mengulangi perkataannya yang sempat dilontarkan kepadanya itu.
Namun, atasan Erma itu hanya marah-marah dan meminta Erma agar berhenti merekamnya.
Atas viralnya video Erma tersebut, banyak warganet yang meminta agar Kemenaker Provinsi Jawa Tengah untuk turun tangan.
Kini, kedua belah pihak telah dimediasi.
Namun, mediasi tersebut berjalan alot lantaran kedua belah pihak tetap bersitegang dengan ceritanya masing-masing.
Bahkan, Manajer pabrik menyangkal telah melakukan intimidasi.
(Tribunnews.com/Linda)