Loyalitas Prabowo ke Jokowi Dinilai Bisa Turunkan Elektabilitas, Gerindra: Masyarakat akan Objektif
Sikap loyalitas yang ditunjukan Menteri Pertahanan sekaligus Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai bisa turunkan elektabilitas.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Saya mengalami di dearah-daerah, daerah pemilihan saya Sumatera Barat. Sumatera Barat adalah pemilihan yang anti dengan Jokowi."
"Masyarakat Sumatera Barat kecewa dengan bergabungnya Pak Prabowo tapi dengan penjelasan kader-kader Gerindra, Alhamdulillah masyarakat yang awalnya lari ke pasangan tertentu kemudian kembali."
"Kami juga meyakini dengan ketulusan dan kejujuran serta semangat untuk bekerja keras demi bangsa dan negara, pemilih Pak Jokowi yang mungkin saja sudah memilih salah satu calon lain itu akan switch juga ke Pak Prabowo," ucapnya.
Tunjukan Loyalitas pada Jokowi, Prabowo Berpotensi Kehilangan Suara
Sebelumnya, pengamat politik sekaligus Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, menuturkan, sikap loyalitas pada Jokowi yang ditunjukan Prabowo justru bisa merugikan.
Menurutnya, ketika Prabowo terus menunjukan sikap tersebut dinilai bisa membuat Prabowo kehilangan suara pendukungnya dan menurunkan elektabilitasnya.
"Karena suka atau tidak ada sebuah fakta bahwa Pak Prabowo berinvestasi di ceruk yang cenderung tidak puas dengan pemerintahan Jokowi."
"Di ceruk yang bisa dikatakan selama dua pemilu Prabowo adalah antitesis dari Jokowi," kata Yunarto Wijaya, dikutip dari youTube KompasTv, Selasa (7/2/2023).
Meski demikian, Yunarto juga menilai, sikap loyalis Prabowo yang ditunjukan ini bisa juga berpeluang mengeruk suara pro Jokowi.
Namun sikap loyalis itu, kata Yunarto, harus diimbangi dengan sikap kritis Prabowo pada pemerintahan Jokowi.
"Menjadi logis, ketika semakin Pak Prabowo menegaskan dirinya menjadi loyalis Pak Jokowi ada potensi juga beliau kemudian akan ditinggalkan sebagian pendukungnya."
"Di sisi lain mungkin berpeluang mendapatkan sebagian pemilih Jokowi tapi di sisi lain mungkin Prabowo bisa menunjukan dengan positioning bahwa Pak Prabowo tetap kritis," ujarnya.
Lanjut Yunarto mengatakan, semakin Prabowo menunjukan sikap loyalitasnya pada pemerintah Jokowi justru bisa menguntungkan Anies Baswedan.
Mantan Gubernur DKI yang saat ini dideklarasikan jadi capres oleh Partai NasDem itu selama ini dinilai sebagai sosok yang bersebrangan dengan pemerintahan Jokowi.
"Karena dalam dua pemilu itu, mereka (pendukung Prabowo) berharap Pak Prabowo akan bersebrangan dan bisa menjadi antitesis dari Pak Jokowi."
"Ada yang mengatakan bahwa semakin Pak Prabowo tertarik di lingkaran Jokowi yang diuntungkan Anies."
"Anies akan mendapatkan pelimpahan elektoral gratis dari barisan pemilih yang memang anti terhadap Jokowi," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti)