Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadwal Lebaran 2023, Ada Potensi Berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah

Muhammadiyah menetapkan Lebaran 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Jadwal Lebaran 2023 ada berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Nuryanti
zoom-in Jadwal Lebaran 2023, Ada Potensi Berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah
freepik.com
ILUSTRASI Idul Fitri. Muhammadiyah menetapkan Lebaran 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Jadwal Lebaran 2023 ada berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan jadwal Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.

Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H yang merupakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Mengutip keterangan dari Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/M/MLM/I.0/2023, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada Kamis, 20 April 2023, pukul 11.15.06 WIB.

"Tinggi Bulan Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 47¢ 58² (hilal sudah wujud)."

"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk," demikian keterangan dalam maklumat.

Baca juga: Jadwal Puasa Ramadan 2023 Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran pada Kamis, 20 April 2023.

Sementara keesokan harinya, Jumat, 21 April 2023 pagi hari, salat Id digelar.

Berita Rekomendasi

Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyebut, ada potensi perbedaan terkait jadwal Lebaran 2023 antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Pasalnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) berpedoman pada kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Dalam kriteria MABIMS, posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Potensi perbedaan ada pada awal Syawal karena menurut kriteria MABIMS, bulan bisa dilihat pada tinggi bulan sekurang-kurangnya 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat."

"Kalau kriteria ini tidak dipenuhi, berarti tidak dapat dilihat, sehingga bulan baru terjadi pada lusa," kata Syamsul, dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 23 Maret 2023, Lebaran Kemungkinan Beda dengan Pemerintah

Syamsul Anwar
Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar (TribunPadang.com)

Syamsul juga menjelaskan, penetapan awal Syawal 1444 H oleh Muhammadiyah, bukan berdasarkan penampakan bulan.

Melainkan posisi geometris matahari-bumi-bulan atau hisab hakiki wujudul hilal.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas