MER-C: Hampir Seribu Orang Daftar Jadi Relawan untuk Bantu Korban Gempa di Turki
MER-C berharap pemerintah memperhatikan antusiasme masyarakat Indonesia yang ingin menjadi relawan yang membantu korban gempa bumi 7,8 magnitude
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MER-C berharap pemerintah memperhatikan antusiasme masyarakat Indonesia yang ingin menjadi relawan yang membantu korban gempa bumi 7,8 magnitude yang melanda Turki.
Pasalnya, hampir seribu orang mendaftar menjadi relawan dan berharap MER-C dapat mengakomodasi aspirasi mereka.
Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan sebagai lembaga kegawatdaruratan dan lembaga swadaya masyarakat, MER-C memiliki keterbatasan dana maupun akses untuk mencapai korban.
Untuk tahap pertama, total hanya ada 6 sampai 8 orang dalam satu tim yang bisa diberangkatkan MER-C di Minggu ini ke Turki.
Mereka merupakan tim bedah yang terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, Dokter Anestesi, Dokter Umum, Perawat Bedah dan Perawat.
"Ini bentuk simpati dan empati para dokter terhadap korban gempa di Turki," kata dr. Sarbini pada konferensi pers terkait pengiriman Tim Bedah ke Turki yang diselenggarakan di Kantor MER-C, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
MER-C berharap pemerintah dapat memperhatikan aspirasi para relawan.
Sebab menurutnya masyarakat Indonesia memiliki kedekatan tersendiri dengan masyarakat Turki.
"Mudah-mudahan empati masyarakat kita terhadap masyarakat Turki bisa terakomodasi dengan bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Presidium MER-C, dr Yogi Prabowo mengatakan jumlah relawan yang mendaftar di MER-C kali ini menjadi salah satu yang terbanyak selama MER-C mengirimkan bantuan ke berbagai negara.
Baca juga: 123 WNI yang Dievakuasi KBRI dari Wilayah Gempa Kini Berada di Wisma Duta Ankara
Menurutnya solidaritas antar Turki dan Indonesia merupakan suatu yang nyata, yang harus difasilitasi dengan baik oleh pemerintah.
"Relawan yang mendaftar, baik itu relawan medis maupun non medis di MER-C sudah hampir 1000 orang. Mungkin ini salah satu yang terbanyak selama MER-C mengirimkan bantuan ke berbagai negara," ujarnya.