Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenag Imbau Umat Islam Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki setelah Jumatan, Ini Tata Caranya

Kemenag menghimbau umat Islam gelar Salat Gaib sebagai bentuk kepedulian terhadap korban wafat gempa di Turki dan Suriah, usai Jumatan hari ini.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kemenag Imbau Umat Islam Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki setelah Jumatan, Ini Tata Caranya
Dok KBRI Ankara
WNI dievakuasi KBRI dari wilayah gempa telah tiba di Wisma Duta Ankara, Rabu (8/2/2023) - Kemenag menghimbau umat Islam gelar Salat Gaib sebagai bentuk kepedulian terhadap korban wafat gempa di Turki dan Suriah, usai Jumatan hari ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementrian Agama (Kemenag) menghimbau umat Islam gelar Salat Gaib sebagai bentuk kepedulian terhadap korban wafat gempa di Turki dan Suriah.

Kemenag menghimbau jamaah dapat melakukan Salat Gaib setelah Salat Jumat pada hari ini, Jumat (10/2/2023).

Himbauan umat Islam melakukan Salat Gaib untuk korban wafat gempa di Turki dan Suriah, disampaikan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Adib, pada Rabu (8/2/2023).

Setelah sebelumnya pada 6 Februari 2023 lalu, Turki dan Suriah diguncang gempa magnitudo 7,8.

Peristiwa itu menyebabkan jatuhnya ribuan korban jiwa dan puluhan ribu lainnya luka-luka.

Adapun tata cara pelaksanaan Salat Gaib selengkapnya, adalah sebagai berikut.

Baca juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas Sudah Lebih dari 20.000 Orang

Tata Cara Salat Gaib

Berita Rekomendasi

1. Niat Sholat Gaib

Bacaan niat sholat gaib untuk jenazah umat Islam yakni:

أُصَلِّيْ عَلَى المَيِّتِ الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alāl mayyitil ghā’ibi arba‘a takbīrātin fardha kifāyatin lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku sengaja Solat Jenazah gaib empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT,"

2. Takbiratul Ihram (takbir pertama)

3. Membaca surat Al Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

4. Takbir kembali (takbir kedua) dan membaca sholawat Nabi Muhammad Saw

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid

5. Takbir ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah

Di antaranya sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.

Untuk jenazah perempuan, doa tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar

Boleh juga membaca doa yang lebih singkat:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.

Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa

6. Setelah takbir keempat boleh langsung salam atau boleh membaca doa pendek.

اللّهُمَّ لَا تَحْرِ مُنَا اَجْرَا هُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَغْفِرْلَنَا وَلَهُ

Allahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu

Artinya:

Ya Allah jangan halangi kami pada pahalanya dan jangan Kau jadikan ujian atau cobaan bagi kami sepeninggalnya dan ampunilah kami dan dia.

Shalat jenazah ditutup dengan salam. Salam shalat jenazah mustahab (terpuji) hukum ya menyempurnakan salam sampai ujung.

اَلسَّلَامُ عَلَيْكٌمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian.

Baca juga: Pastikan Kebutuhan Korban Gempa, PBB akan Kunjungi Turki dan Suriah Akhir Pekan Ini

Rukun Salat Gaib

Sholat jenazah memiliki rukun-rukun yang wajib dipenuhi.

Jika tidak, maka salatnya batal dan tidak sah.

Adapun Rukun Salat Gaib ada delapan, yakni:

- Niat

- Berdiri bagi yang mampu

- Empat kali takbir

- Mengangkat tangan pada saat takbir pertama

- Membaca surat Al Fatihah

- Membaca sholawat Nabi

- Berdoa untuk jenazah

- Salam

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka/ Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas