Cerita Din Syamsuddin Diajak Amien Rais Datangi Istana Tuntut Jokowi Mundur
Din mengatakan ajakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu adalah mendatangi istana agar mendesak Joko Widodo (Jokowi) mundur sebagai presiden.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Sirajuddin Syamsuddin alias Din Syamsudin mengaku Amien Rais pernah mendatangi rumahnya untuk mengajak menyambangi Istana Negara.
Din mengatakan ajakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu adalah mendatangi istana agar mendesak Joko Widodo (Jokowi) mundur sebagai presiden.
Mulanya dia mengira kedatangan Amien Rais untuk membentuk partai baru, namun ternyata tidak.
"Cuma yang yang keluar dari mulut Pak Amien, 'Mas Din kita 10 apa 12 tokoh bangsa mari kita datangi istana minta bertemu presiden dan mendesak supaya dia (Jokowi) mundur dari jabatannya sebagai presiden," kata Din di sela-sela Rakernas Partai Ummat ke-I di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Amien Rais: Kita Tak Boleh Pilih Capres yang Lihai Bagi-bagi Sepeda dan Masuk Got
Din menuturkan ajakan Amien Rais itu terjadi sebelum pembentukan Partai Ummat.
Dia menyebut kala itu dirinya bersama beberapa dewan nasional pergerakan Indonesia maju sedang melakukan rapat di rumahnya.
"Saya pikir saya sudah dengar mau mendirikan partai baru, tapi bukan itu yang keluar (dari mulutnya)," ucap Din.
Din pun mengungkapkan bahwa Amien Rais juga mengajaknya agar menggelar konferensi pers di depan Istana Negara apabila presiden tak mau menerima mereka.
Namun, dia mengaku tak punya nyali terhadap ajakan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
"Ya itu yabg disampaikan (desak Jokowi mundur). 'Klo enggak mau menerima kita, kita konferensi pers di depan istana', gitu. Waduh saya terserah, nyali saya enggak setinggi itu," imbuhnya.
Din Syamsuddin adalah Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Beberapa waktu lalu dia mendeklarasikan partai baru yang diberi nama Partai Pelita pada Februari lalu.