Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langkah Antisipatif dan Imbauan BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut Terbaru pada Anak

Simak langkah antisipatif dan imbauan BPOM terkait kasus baru gagal ginjal aku pada anak. BPOM telah menguji obat sirup yang diduga jadi penyebabnya.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
zoom-in Langkah Antisipatif dan Imbauan BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut Terbaru pada Anak
pom.go.id
Konferensi Pers di Kantor BPOM, Rabu (08/02/2023) - Langkah antisipatif dan imbauan BPOM terkait kasus baru gagal ginjal aku pada anak. BPOM telah menguji obat sirup yang diduga jadi penyebab kasus baru gagal ginjal pada anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah langkah antisipatif yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) terkait kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak.

Sejumlah upaya antisipatif tersebut telah dilakukan BPOM selama Februari 2023 ini setelah adanya laporan kasus baru Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA).

Diketahui sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan laporan kepada BPOM terkait adanya sirup obat yang diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal pada anak.

Atas dugaan tersebut, BPOM lantas melakukan investigasi terhadap sirup obat yang digunakan pada pasien gagal ginjal akut.

Diketahui dari akun Instagram @bpom_ri, pihaknya menyatakan obat sirup tersebut aman digunakan selama penggunaannya sesuai aturan pakai.

"Dalam waktu 5 hari BPOM menginformasikan hasil investigasi kepada Kemenkes dan menyatakan bahwa sirup obat yang digunakan pasien memenuhi syarat (MS) sehingga aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai." tulis akun @bpom_ri pada Senin (13/2/2023).

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal pada Anak Terjadi Lagi, Wapres Minta Kemenkes Investigasi

Namun, hingga saat ini BPOM bersama dengan Kemenkes dan pihak terkait masih melakukan investigasi terkait penyebab pasti dan faktor risiko penyebab gagal ginjal pada anak tersebut.

Berita Rekomendasi

Lebih lengkapnya, inilah rincian langkah antisipatif yang telah dilakukan BPOM terkait kasus gagal ginjal pada anak:

2 Februari 2023

Pada 2 Februari 2023, BPOM mendapatkan informasi dari Kemenkes terkait adanya sirup obat yang diduga menjadi penyebab kasus GGAPA.

2-3 Februari 2023

BPOM telah melakukan penelusuran, sampling, dan pengujian terhadap sampel pada tanggal 2-3 Februari 2023 sebagai berikut:

- Sampel sirup sisa obat pasien;

- Sampel sirup obat dari peredaran dengan nomor bets yang sama dengan sampel yang dikonsumsi oleh pasien;

- Sampel sirup obat dari tempat produksi (retained sample) dengan nomor bets yang sama dengan sampel yang dikonsumsi oleh pasien;

- Sampel sirup obat dengan bets yang berdekatan;

- Sampel bahan baku sorbitol yang digunakan dalam proses produksi; dan

- Sampel sirup obat lain yang menggunakan bahan baku dengan nomor bets yang sama (2 produk sirup berbeda).

Hasil pengujian yang dilakukan pada periode ini menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diuji memenuhi syarat (MS) sehingga aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.

3 Februari 2023

Apa Itu Praxion? Obat Sirup yang Sempat Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut
Obat Sirup Praxion yang Sempat Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut (https://praxionindonesia.com/product)

BPOM melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Pemeriksaan tersebut meliputi aspek penting penjaminan mutu, antara lain pengujian mutu bahan baku dan sirup obat, proses produksi, kualifikasi pemasok termasuk pemastian rantai pasok.

Dalam rangka kehati-hatian, BPOM mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, disimpulkan bahwa sarana produksi masih memenuhi persyaratan CPOB.

Baca juga: BPOM Ungkap Hasil Uji Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, Aman Jika Sesuai Aturan

5 Februari 2023

Industri farmasi pemegang izin edar obat melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).

Hal tersebut dilalukan lantaran adanya perintah dari BPOM terkait penghentian sementara.

7 Februari 2023

BPOM menyampaikan hasil investigasi berupa hasil pengujian sampel sirup obat dan bahan baku pelarut, serta pemeriksaan ke sarana produksi kepada Kemenkes.

8 Februari 2023

BPOM melakukan konferensi pers kepada publik untuk menyampaikan langkah responsif dalam menanggapi kasus gagal ginjal pada anak.

Selain upaya-upaya yang telah disebutkan BPOM juga melakukan koordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, seperti Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ahli epidemiologi, dan ahli farmakologi dalam melakukan penelusuran epidemiologi.

Baca juga: Melihat Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM Imbau Masyarakat Beli Obat di Tempat Resmi

Imbauan BPOM

Dikutip dari laman pom.go.id, BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk mencatat obat yang diminum oleh putra/putrinya, terutama yang berusia balita.

Setelah mencatat, masyarakat menginformasikan obat yang dikonsumsi kepada tenaga kesehatan pada saat memeriksakan putra/putrinya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan obat sesuai aturan pakai dan dosis yang tertulis pada etiket atau informasi pada kemasan obat.

BPOM juga kembali mengimbau kepada masyarakat untuk selalu membeli dan memperoleh obat di sarana resmi, yaitu apotek, toko obat berizin, atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Apabila ingin membeli obat secara online, pastikan obat diperoleh melalui apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dari Kemenkes.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas