Wamentan Minta Akselerasi Pengembangan Tanaman Hias Berorientasi Ekspor Terus Ditingkatkan
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, ekspor tanaman hias (florikultura) Indonesia ke berbagai negara meningkat signifikan sejak pandemi Covid-19
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, ekspor tanaman hias (florikultura) Indonesia ke berbagai negara meningkat signifikan sejak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS), ekspor tanaman hiasIndonesia pada tahun 2021 mencapai 20.300 ton.
Volume ekspor meningkat 11,5 persen atau 2.100 ton dibandingkan ekspor tahun 2020.
Peningkatan juga terjadi pada nilai ekspor, dari US$ 19,9 juta pada 2020 menjadi US$21,9 juta pada 2021 alias meningkat 10 persen.
Hal itu disampaikan Wamentan Harvick saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: 10 Cara Merawat Tanaman Hias: Lakukan Pemupukan hingga Pengendalian Hama
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pengembangan sejumlah tanaman hias yang selama ini memiliki nilai ekspor ke luar negeri.
"Hari ini kita hadir di Balithi untuk melihat langsung perkembangan-perkembangan sejumlah tanaman hias yang perlu kita akselerasi dan kita tingkatkan kerjasama dengan luar negeri," kata Harvick.
Selain meninjau pengembangan tanaman hias, Wamentan Harvick yang didampingi Direktur Buah dan Florikuktura Ditjen Hortikultura Liferdi Lukman dan Kepala Balithi Muhamad Thamrin, turut meninjau sejumlah gedung yang rusak akibat gempa di Cianjur pada 21 November 2022 lalu.
Baca juga: 5 Manfaat Merawat Tanaman Hias di Rumah: Dapat Atasi Stres
Wamentan pun mengapresiasi langkah Balithi yang menjadi tempat penampungan bagi 289 jiwa masyarakat sekitar yang terdampak gempa.
"Jadi Kementerian Pertanian, utamanya Balithi di Cipanas ini turut berperan serta mengatasi dampak dari gempa. Meskipun gedung-gedung di Balithi ini juga banyak yang roboh akibat gempa," ucap Harvick.
"Ini yang menjadi perhatian kami di pusat untuk segera merenovasi bangunan yang ada di Balithi agar produktivitas dan pengembangan tanaman hias bisa lebih optimal," harap Wamentan.