Demokrat Repsons Hasto PDIP: Terimalah dengan Lapang Dada Kekalahan di Pemilu 2009
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diminta ikhlas menerima kekalahan partainya pada Pemilu 2009 lalu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diminta ikhlas menerima kekalahan partainya pada Pemilu 2009 lalu.
Hal itu disampaikan juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Dia merespons pernyataan Hasto yang selalu menuduh adanya kecurangan di Pemilu 2009 lalu.
Untuk diketahui, pada Pemilu 2009 lalu, Partai Demokrat keluar sebagai pemenang dengan meraih 20,85 persen suara atau 148 kursi di DPR RI.
Sementara PDIP menempati posisi ketiga dengan raihan 14,03 persen suara atau 94 kursi DPR RI.
"Saran kami, terimalah dengan lapang dada dan ikhlas kalau pernah kalah besar di Pemilu 2009. Memang tidak semua orang punya jiwa ksatria dan ikhlas mengakui kekalahan," kata Herzaky dalam keterangannya Senin (20/2/2023).
Baca juga: Hasto PDIP Kritik SBY, Demokrat Singgung Kasus Harun Masiku
Di sisi lain, Herzaky menuturkan Demokrat tak pernah menyalahkan siapa pun atas raihan suara partainya yang turun drastis pada 2019 lalu.
"Kami tidak pernah menyalahkan, menuduh partainya Pak Hasto dibantu intelijen, dibantu aparat di bawah, di desa-desa, dibantu pegawai negeri sipil, sampai bisa menang pemilu dua kali berturut-turut yang hanya bisa dilakukan sebelumnya di Orde Baru," ujarnya.
"Kami ikhlas, menerimanya dengan lapang dada, mengevaluasi internal kami. Tidak menuduh-nuduh orang lain, seperti yang selalu Hasto lakukan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Herzaky mengajak semua pihak fokus membantu rakyat.
"Rakyat banyak yang jatuh miskin. Pengangguran semakin melonjak. Harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat drastis, mencekik rakyat. Kita fokus ke situ saja. Daripada sibuk menyebarluaskan omongan tak berdasar yang bisa mengarah ke hoax dan fitnah," tandasnya.
Respon Hasto PDIP
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons soal kritikan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyinggung soal sistem pemilu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.