Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dosen UII yang Hilang Terlacak Terbang ke Boston, Polri Langsung Komunikasi Dengan KBRI di AS

Polri membenarkan dosen UII Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang hilang terlacak terbang dari Istanbul menuju ke Boston, Amerika

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dosen UII yang Hilang Terlacak Terbang ke Boston, Polri Langsung Komunikasi Dengan KBRI di AS
Kolase Tribunnews
Dosen UII Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama yang dilaporkan hilang di Norwegia kini terlacak berada di Boston, Amerika Serikat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI membenarkan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang hilang terlacak terbang dari Istanbul, Turki menuju ke Boston, Amerika Serikat (AS).

"Saya dapat dari Hubinter, Hubinter melakukan komunikasi dengan Kemenlu kemudian dengan atase Kepolisian bahwa posisi terakhir yang bersangkutan ada di Boston USA," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

Dedi menyatakan, ada peralihan penerbangan yang dilakukan Munasir yang seharusnya dari Istanbul, Turki menuju Jakarta.

"Jadi ada peralihan penerbangan yang seharusnya yang bersangkutan ada di Istanbul menuju Jakarta tapi yang bersangkutan mengalihkan penerbangan dari Istanbul langsung ke Boston US ini terpantau terakhir yang bersangkutan ada di Boston US," jelas Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan bahwa pihaknya pun langsung berkomunikasi dengan KBRI di AS untuk mencari keberadaan Munasir.

Baca juga: Dosen UII yang Disebut Hilang Terdeteksi di AS, Pemda DIY Heran Kenapa Rafie Tak Hubungi Keluarga

"Nanti dari KBRI yang ada di Amerika yang akan berkomunikasi kita punya atase Kepolisian juga dalam penyidikan nanti yang akan membangun komunikasi," katanya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dikabarkan hilang kontak setelah mengikuti kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).

Dia diduga hilang saat bersama dengan empat orang tim UII, termasuk Rektor UII Fathul Wahid, berkunjung ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas pada 5 sampai 12 Februari 2023.

Baca juga: Dosen UII yang Hilang di Norwegia Terdeteksi di AS, Rektor UII: Misi Utama Bawa Pulang ke Indonesia

Ahmad Munasir Rafie Pratama dikenal selama ini memiliki minat penelitian di bidang teknologi informasi, m-learning, m-commerce, mobile security, dan media sosial.

Berikut kronologi lengkap Ahmad Munasir Rafie Pratama diduga hilang seperti dikutip dari Tribun Jogja, Sabtu (18/2/2023).

- Terakhir Bertemu

Dikutip dari laman uii.ac.id, tim terakhir bertemu dengan Ahmad Munasir di Oslo Norwegia pada 11 Februari 2023 malam.

Ketika itu, tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda dan sang dosen tersebut kembali ke Indonesia sendirian melalui Istanbul Turki.

Rencananya, Ahmad Munasir akan menempuh rute perjalanan Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Namun, dia tidak berbagi informasi penerbangan detail istrinya dan kolega di UII.

- Lewat Bandara Oslo, Norwegia

Tim UII terdiri dari empat orang, termasuk Prof Fathul Wahid, Rektor UII mengunjungi USN.

Kunjungan itu untuk mempererat kerja sama kedua universitas dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.

Prof Fathul Wahid berjumpa terakhir dengan Ahmad di Oslo, Norwegia pada malam 11 Februari 2023.

- Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda

Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. Ahmad sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

- Keluarga tidak diberi kabar

Sebelum ke Oslo, Ahmad memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Riyadh.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.

Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Ahmad.

- Harusnya mendarat di Jakarta 16 Februari 2023

Menurut informasi lisan yang diberikan AMRP dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada istrinya, Ahmad seharusnya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00.

Adik Ahmad menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.

Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

- Pihak kampus mencari

UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu.

UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.

UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa AMRP telah naik pesawat. Keluarga AMRP sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi.

Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan.

- Ada jejak aktivitas daring di Turki

Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring.

Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00.

Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir.

UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak.

UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan Ahmad segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik.

UII mengimbau kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan AMRP untuk menghubungi nomor WhatsApp Humas UII 0821 3173 7773.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas