Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Hercules C130 TNI AU Telah Distribusikan 86 Ton Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Turki

Indan mengatakan TNI AU telah mengerahkan dua pesawat untuk operasi bantuan kemanusiaan korban gempa di Turki yakni Boeing 737 dan C130 Hercules.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pesawat Hercules C130 TNI AU Telah Distribusikan 86 Ton Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Turki
Tribunnews.com/Gita Irawan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah usai silaturahmi dan dialog santai bersama jajaran Dispenau di Jakarta Timur pada Selasa (21/2/2023). Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan pesawat Hercules C130 TNI AU yang diperbantukan untuk operasi kemanusiaan bagi korban gempa di Turki telah mendistribusikan sebanyak 86 ton kargo bantuan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan pesawat Hercules C130 TNI AU yang diperbantukan untuk operasi kemanusiaan bagi korban gempa di Turki telah mendistribusikan sebanyak 86 ton kargo bantuan berupa makanan, minuman, selimut dan kebutuhan logistik lainnya.

Indan mengatakan TNI AU telah mengerahkan dua pesawat untuk operasi bantuan kemanusiaan korban gempa di Turki yakni Boeing 737 dan C130 Hercules.

Pesawat Boeing TNI AU tersebut, kata dia, sudah mengantarkan bantuan dan sudah kembali.

Baca juga: Turki Siapkan Kompleks Rumah Kontainer untuk Korban Gempa, Qatar Sumbang 10.000 Unit Eks Piala Dunia

Kemudian, kata dia, pesawat Hercules C130 TNI AU telah diperpanjang masa operasinya di Turki untuk membantu kebutuhan transportasi udara di Turki.

Hal tersebut disampaikannya usai silaturahmi dan dialog santai bersama jajaran Dispenau di Jakarta Timur pada Selasa (21/2/2023).

"Sejauh ini distribusi bantuan yang sudah dilakukan oleh Hercules tersebut sebanyak 86 ton kargo yang berupa bahan makanan, minuman, selimut, dan lain-lain di wilayah yang terdampak. 

Berita Rekomendasi

Selain itu, ia juga mendapat informasi ada 161 warga yang dievakuasi dari daerah bencana ke daerah aman.

"Rencananya (operasi Hercules C130 TNI AU di Turki) akan diperpanjang namun kami akan menginformasikan lebih detail terkait perpanjangan tersebut," kata dia.

Berdasarkan keterangan resmi Puspen TNI pada Rabu (15/2/2023), TNI saat ini tengah memperbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak pesawatnya kepada Pemerintah Turki.

Baca juga: Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Turki dan Suriah

Pesawat yang datang ke Turki untuk mengangkut peralatan SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama tanggal 12 Februari lalu 2023 tersebut diperpanjang masa penugasannya.

Pesawat Hercules C-130 Noreg A-1326 Skadud 32 dengan kru Letkol Pnb Yudi Bandung, Mayor Pnb Andang Rohiman, Kapten Pnb Sony B., Lettu Pnb Bima S., Lettu Pnb Rico S, Kapten Nav Yefta K. dengan 18 kru lainnya tersebut diperbantukan untuk mengangkut logistik dari berbagai daerah di Turki ke wilayah yang terdampak gempa.

Pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton tersebut, rencananya akan diperbantukan kepada pihak Turki hingga tanggal 20 Februari 2023.  

Selama di Turki, pesawat TNI tersebut akan berbasis di Lanud Militer Turki Estimesgut, Ankara.

Baca juga: Turki Siapkan Kompleks Rumah Kontainer untuk Korban Gempa, Qatar Sumbang 10.000 Unit Eks Piala Dunia

Korban Gempa Turki Mencapai 46.000 orang

Sudah memasuki hari ke-15 pascagempa dahsyat mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu.

Pada Minggu (19/2/2023), korban tewas yang dilaporkan kedua negara mencapai 46.442 orang.

Dikutip dari Al Jazeera, korban tewas di Turki mencapai 40.642 orang.

Sementara negara tetangga Ankara, Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian.

Angka tersebut, tidak berubah selama beberapa hari.

Ketika Turki berupaya mengelola bencana terburuk yang melanda negaranya, kekhawatiran tumbuh atas para korban tragedi di Suriah.

Program Pangan Dunia (WFP) menekankan agar pihak berwenang berhenti memblokir akses ke daerah-daerah untuk menyalurkan bantuan.

Kepala WFP, David Beasley, mengatakan badan itu kehabisan pasokan dan meminta lebih banyak penyeberangan perbatasan dari Turki dibuka.

"Masalah yang kami hadapi (adalah) operasi lintas garis ke Suriah, di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan," kata Beasley di sela-sela KTT Munich.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas