Update Evakuasi Helikopter Mendarat Darurat di Kerinci: Kapolda Jambi Patah Tangan, Korban Lain Luka
Pihak kepolisian terus melakukan komunikasi terkait dengan proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono hari ini.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian terus melakukan komunikasi terkait dengan proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono hari ini.
Sebelumnya diketahui bahwa proses evakuasi kemarin, Senin (20/2/2023) dihentikan sementara karena terkendala cuaca, kemudian dilanjutkan kembali hari ini, Selasa (21/2/2023).
Untuk mengetahui kondisi terkini rombongan tersebut, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan komunikasi dengan Direskrimum Polda Jambi yang ikut dalam rombongan.
Selain itu, Mulia Prianto juga melaporkan kondisi terkini dari Irjen Rusdi Hartono yang diketahui mengalami patah tangan sebelah kanan.
"Melalui komunikasi dengan Direskrimum, jadi untuk Bapak Kapolda, patah tangan kanan ya, itu yang kami dapat dari Direskrimum Polda Jambi yang ikut dalam rombongan," kata Mulia, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Soal Evakuasi Kapolda Jambi: Kapolri Turun untuk Memantau hingga 6 Helikopter Dikerahkan
Korban Lain Alami Luka
Sementara untuk korban lainnya yang ikut dalam rombongan, kata Mulia, hanya mengalami luka saja.
"Untuk yang lain-lainnya luka-luka," jelas Mulia.
Ia menegaskan, hingga saat ini kondisi Irjen Rusdi dan rombongan sehat, sadar, dan masih bisa berkomunikasi dengan tim yang telah tiba di Hutan Kerinci Jambi untuk melakukan evakuasi.
"Kondisi Bapak Kapolda tadi pagi sempat ada komunikasi dengan tim darat yang di sana."
"Menyampaikan kepada kami kondisi bapak Kapolda beserta rombongan dalam keadaan sehat, sadar, dan bisa berkomunikasi. Jadi semua standby, intinya dalam keadaan sehat ya, sadar," tegas Mulia.
Tim SAR Prioritaskan 4 Korban
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Tim SAR Gabungan memprioritaskan empat korban terlebih dahulu untuk dievakuasi karena faktor kesehatan.
Sebelumnya diketahui total korban ada sebanyak delapan orang.