Survei Litbang Kompas: Megawati Jadi Ketua Umum Parpol Terpopuler, Hary Tanoe Ungguli Cak Imin
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di posisi ke-5, mengalahkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri masih menjadi ketua parpol paling populer di Indonesia.
Seperti terungkap dalam Survei Litbang Kompas periode 23 Januari 2023.
Popularitas Megawati sebesar 94,9 persen, kemudian di peringkat dua ada nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan skor 94,5 persen.
Di peringkat ketiga, ada nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Namun skornya cukup jauh terpaut, yakni sebesar 58,9 persen.
Menariknya, ada nama Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di posisi ke-5, mengalahkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Popularitas HT tersebut bahkan melampaui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebesar 34,7 persen dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mencapai 34,5%.
Mengutip Survei Litbang Kompas, Selasa (21/2/2023), kekuatan sosok tokoh partai, terutama ketua umum, menjadi personifikasi dari parpol dan memberikan insentif efek elektoral bagi partai.
Selain itu, Survei Litbang Kompas yang berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023 juga menempatkan Partai Perindo berada di peringkat 3 besar atau top three sebagai partai politik dengan konstituen yang aktif di dunia maya atau media sosial dengan capaian 42,8%.
Baca juga: PDIP Gelar Pendidikan Kader Perempuan, Megawati Akan Beri Arahan Jelang Pemilu 2024
Adapun, di peringkat pertama terdapat PKS dengan angka berkisar 57,2%. Sementara itu, Partai Demokrat juga memiliki konstituen cukup aktif di medsos dan berada di urutan kedua dengan poin 46,3%.
Partai Perindo dinilai publik menonjol dari sisi popularitas dan akseptabilitas, serta mampu meraih elektabilitas yang tinggi pula.
"Partai ini memiliki tingkat pengenalan 69,5% dengan akseptabilitasnya berada di angka 45,7%. Dari sisi elektabilitas, Perindo juga relatif menonjol dibandingkan partai nonparlemen lainnya dengan angkat 4,1%," demikian dikutip dari Litbang Kompas, Selasa (21/2/2023).
Partai Perindo bahkan mengungguli dua parpol parlemen, yakni PPP 2,3 persen dan PAN 1,6 persen.
Senada, hasil survei terbaru Political Statistics (Polstat) pada Februari 2023 menunjukkan elektabilitas Partai Perindo menembus 5,1%.
"Salah satu hasil yang fenomenal dari survei Polstat kali ini adalah semakin moncernya elektabilitas Partai Perindo," kata peneliti Polstat, Apna Permana dalam paparan hasil surveinya secara daring, Rabu (22/2/2023).
Dalam survei ini, elektabilitas Partai Perindo menyentuh angka 5,1%.partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini bahkan mampu menyalip dua parpol parlemen, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 2,2% dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 1,9%.
Dalam berbagai kesempatan, HT mengingatkan kepada seluruh kader untuk mewujudkan Partai Perindo menjadi partai besar.
Menurut HT, hanya dengan menjadi partai besar, visi Partai Perindo memajukan Indonesia bisa terwujud, lapangan kerja tercipta, begitu pula dengan kesejahteraan yang menjadi tujuan dari lahirnya Partai Perindo.
Senada dengan Hary Tanoesoedibjo, Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi menegaskan pula bahwa dari laporan berbagai lembaga survei, tren elektabilitas, popularitas dan akseptabilitas Partai Perindo konsisten menguat dan diyakini bakal lebih tinggi.
Capaian Partai Perindo tersebut, imbuh TGB Zainul Majdi, menguatkan optimisme Partai Perindo untuk mampu menempatkan kadernya ke parlemen.
“Saat ini, ada 400 lebih kader Partai Perindo yang duduk di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dari semuanya, tak ada yang terjerat korupsi. Bicara memperkuat supremasi hukum, ada standing untuk bicara seperti itu karena tak ada yang terjerat kasus korupsi," ujarnya.
“Pada 2024, targetnya lebih banyak lagi kader masuk parlemen. Partai Perindo bertekad meraih double digit di semua tingkatan,” tegas TGB Zainul Majdi.