Ini Peran Teman Anak Pejabat Pajak yang Juga Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Penganiayaan
Kombes Ade menyebut peran ketiga adalah merekam aksi penganiayaan menggunakan handphone milik Mario.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi membeberkan peran SLRPL (19), teman Mario Dandy Satrio (20), anak pejabat pajak yang menganiaya anak salah satu Pengurus Pusat (PP) GP Ansor bernama David (17).
Diketahui, SLRPL baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang dilakukan Mario.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan peran pertama adalah mengiyakan ajakan tersangka Mario dengan tujuan memukuli korban.
"Memberikan pendapat kepada tersangka MDS, 'wah Parah itu, ya sudah hajar saja'," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Lalu, Ade menyebut peran ketiga adalah merekam aksi penganiayaan menggunakan handphone milik Mario.
"Mencontohkan 'sikap tobat' atas permintaan tersangka MDS agar ditirukan oleh korban," ungkapnya.
Atas perbuatannya, SLRPL dijerat 76C jo psl 80 uu ri no 35 th 2014 ttg perubahan atas UU ri no 23 th 2002 ttg perlindungan anak Subsider pasal 351 KUHP.
Baca juga: Rekam Video Penganiayaan, Teman Anak Pejabat Pajak Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib Kekasih Mario?
Sebelumnya, Polisi resmi menetapkan Mario Dandy Satriyo (20) pengemudi Rubicon pelaku kasus penganiayaan terhadap anak dibawah umur berinisial D di Pesanggarahan, Jakarta Selatan sebagai tersangka.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penetapan tersangka terhadap Mario itu setelah pihaknya telah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan sejumlah alat bukti.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi barang bukti dan alat bukti yang kami dapatkan, maka kemarin kami menetapkan saudara MDS sebagai tersangka," jelas Ade Ary dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).
Tak hanya itu, Ade Ary juga menjelaskan, Mario yang sudah ditetapkan sebagai tersangka juga langsung ditahan oleh pihaknya.
"Dan kami telah melakukan penahanan terhadap saudara MDS yang berusia 20 tahun," ucapnya.
Usai ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan polisi pun menjerat Mario dengan Pasal 76 c Juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak.