Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lucky Hakim Klaim Tak Punya Ruang Gerak saat Jadi Wakil Bupati Indramayu, Posisinya Digantikan Sekda

Lucky Hakim menuturkan, ketika ia memaksakan datang pada suatu undangan namun pada kenyataannya tidak mendapatkan tempat semestinya.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Lucky Hakim Klaim Tak Punya Ruang Gerak saat Jadi Wakil Bupati Indramayu, Posisinya Digantikan Sekda
Tribunnews
Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra secara virtual pada Kamis (23/2/2023). Lucky Hakim mengungkapkan dirinya tidak punya ruang gerak saat menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lucky Hakim mengungkapkan dirinya tidak punya ruang gerak saat menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu.

"Saya merasa tidak punya ruang gerak. Bukankah itu enak diam dapat uang, iya sih tapi masa saya tidak melakukan apa-apa," kata mantan Wakil Bupati Indramayu itu dikutip pada podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Senin (27/2/2023).

Lucky Hakim mengungkapkan bahwa ia sadar bahwa kewenangan Wakil Bupati itu memang tunggu dapatkan kewenangan.

Baca juga: Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim Habiskan Rp 1,2 Miliar Pada Pilkada 2020: Lelah Sekali

"Yasudah saya bersabar sampai pada suatu titik dicium oleh publik khususnya DPRD ketika tidak ada fotonya Wakil Bupati dimanapun. Apakah saya protes? Tidak. Sampai pada akhirnya publik melalui DPRD menilai saya tidak harmonis," jelasnya.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa jabatan 2014 hingga 2018 itu jelaskan alasan ketidakharmonisan tersebut.

"Kenapa tidak harmonis? Karena tidak diberikan ruang. Ketika rapat paripurna kalau Bupati itu tidak datang. Tidak boleh saya yang datang buktinya posisinya dikasihkan ke Sekda atau Kepala Dinas," terangnya.

BERITA TERKAIT

Lucky Hakim menuturkan, ketika ia memaksakan datang pada suatu undangan namun pada kenyataannya tidak mendapatkan tempat semestinya.

Baca juga: Lucky Hakim Blak-blakan Digaji Padahal tidak Kerja: Udah Sebulan Tidur Ada Uang Masuk Rp 40 Juta nih

"Saya datang duduk di kursi wakil Bupati sedangkan yang duduk di kursi Wakil Bupati Sekda. Bahkan ketika Ulang Tahun Indramayu yang mana rapat bersama Gubernur dan lainnya. Wakil Bupati duduknya di atas tapi dipisahkan duduk bersama penonton," ungkapnya.

Lucky Hakim mengatakan ia tidak komplain atas kejadian tersebut. Tetapi dipertanyakan oleh DPRD Indramayu bahwa ia dinilai tidak bekerja.

"Saya juga tidak komplainn mengenai hal itu. Namun ketika DPRD tanya kepada saya mengapa tidak bekerja. Anda jangan pura-pura tanya kepada saya. Orang saya duduk saja ditaruh seperti itu. Jadi jangan tanya kinerja saya kepada DPRD, saya melaporkan kinerja saya kepada Bupati," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim yang mundur dari jabatannya mengungkapkan bahwa dirinya habiskan logistik kampanye sekitar Rp 1,2 miliar pada Pemilihan Kepala Daerah Indramayu 2020.

"Saya pribadi itu tidak banyak sekitar Rp 1,2 miliar. Sedangkan pasangan saya kemungkinan besar sekitar Rp 7 sampai 8 miliar," kata mantan Wakil Bupati Indramayu itu dikutip pada podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Senin (27/2/2023).

Menurut Lucky Hakim biaya logistik itu cukup murah. Meski demikian ia mengungkapkan butuh usaha lebih keras untuk memenangkan Pilkada Indramayu 2020 silam.

Baca juga: Hubungan dengan Bupati Indramayu Tidak Harmonis, Lucky Hakim: DPRD Telah Melakukan Hak Interpelasi

"Itu cukup murah tapi juga lelah sekali karena memang kita memakai konsultan yang menyatakan memang ada money politik. Tapi tidak berpengaruh besar sebenarnya yang paling berpengaruh adalah pertemuan untuk meyakinkan," jelasnya.

Lucky Hakim melanjutkan bahwa ketika ia datang ke Indramayu popularitasnya sudah 70 persen. Tinggal ia meningkatkan elektabilitasnya.

"Secara metodologi yang bisa diukur popularitas saat saya pertama datang ke Indramayu itu sudah di atas 70 persen. Lalu bagaimana dikaitkan dengan elektabilitas maka saya melakukan pertemuan-pertemuan," kata Lucky Hakim.

Menurutnya hal yang bisa memberikan elektabilitas yang tinggi yakni pertemuan langsung dengan masyarakat.

"Betul bahwa pertemuan itu sangat signifikan berubah sekali. Kalau saya berkontribusi atau tidak tentu kita semua berkontribusi tetapi tidak mungkin tiba-tiba karena saya artis dan tidak bisa apa-apa justru karena artis popularitas itu sebagai pintu," jelasnya.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa jabatan 2014 hingga 2018 itu mengungkapkan bahwa sebelum tahu orang pintar atau bodoh itu harus kenal dahulu.

"Sebelum kita tahu orang itu pintar atau bodoh maka kita kenal dulu atau tidak jadi saya punya basicnya dikenal dulu baru setelah itu pertemuan orang suka atau tidak. Alhamdulillah setelah ketemu makin suka," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas