Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Beri Contoh Kerusuhan di Wamena Saat Bicara Ancaman Hoaks Bagi Persatuan Bangsa

Mahfud MD mencontohkan kerusuhan di Wamena Papua pekan lalu saat berbicara soal ancaman hoaks.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mahfud MD Beri Contoh Kerusuhan di Wamena Saat Bicara Ancaman Hoaks Bagi Persatuan Bangsa
Tangkap Layar: Kanal Youtube Kemenko Polhukam RI
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju yang disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Selasa (28/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)Mahfud MD mencontohkan kerusuhan di Wamena Papua pekan lalu saat berbicara soal ancaman hoaks.

Menurutnya, saat ini kebersatuan Bangsa Indonesia masih sering terancam terutama oleh hoaks.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju yang disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Selasa (28/2/2023).

"Saudara, penting ini bersatu untuk Indonesia. Karena sekarang ini kebersatuan kita itu di sana sini masih sering terancam, terutama oleh hoaks. Itu yang terjadi tiga (lima) hari lalu di Papua itu, itu kan hoaks saja (penyebab) itu," kata Mahfud.

Baca juga: Dandim Jayawijaya hingga Keluarga Korban Kerusuhan Wamena Gelar Pertemuan Bahas Penyelesaian Masalah

Ia menjelaskan kasus kerusuhan di Wamena tersebut diawali dengan adanya warga yang sedang mengendarai mobil hendak menolong seorang anak yang tampak terlantar di tepi jalan.

Warga tersebut, kata Mahfud, mengira anak tersebut tersesat.

BERITA REKOMENDASI

Namun demikian, kata dia, anak itu malah lari.

Tiba-tiba, kata dia, sekelompok warga datang mengepung warga yang mau menolong anak kecil tersebut.

"Karena ada hoaks di situ bahwa ada pengacau datang dari luar, ada perampok, terjadilah kerusuhan di situ, 12 orang meninggal. Karena hoaks. Dan itu kalau di Papua, mungkin itu disengaja saja. Ada yang meremote dari jauh, itu siarkan saja itu, ada penyusup dari luar, lalu kerusuhan," kata Mahfud.

"Itu tidak ada hubungannya dengan separatisme, yang terakhir ini. Ya hoax murni hoaks. Oleh sebab itu jaga, jangan main-main dengan hoaks," sambung Mahfud.

Namun demikian, kata dia, ada juga gangguan yang bersifat ideologis di antaranya mereka yang masih mempersoalkan NKRI.


Padahal menurutnya, NKRI dengan ideologinya itu sudah selesai.

"NKRI dengan ideologinya itu sudah selesai. Mari kita bersama gotong royong ke depan, bahwa negara ini milik kita, kita maju bersama, kita kerjakan bersama secara gotong royong," kata Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas