Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Aksi Teror KKB di Papua: Tembaki Warga Sipil, Serang Aparat Keamanan hingga Bakar Pesawat

KKB menyerang tiga personel Kodim 1705/Yahukimo di Kilometer 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Daftar Aksi Teror KKB di Papua: Tembaki Warga Sipil, Serang Aparat Keamanan hingga Bakar Pesawat
POS-KUPANG.COM
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Berikut sejumlah aksi teror KKB di Papua yang meresahkan masyarakat. 

Ketiga anggota Brimob tersebut yakni Bripda Gilang Aji Prasetyo, Briptu Fazuarsah, dan Bripda Dona Bagaskara.

Akibat kontak senjata tersebut, Bripda Gilang Aji Prasetyo meninggal dunia.

Bripda Gilang Aji Prasetyo meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Adanya kontak senjata antara personel Satgas Ops Damai Cartenz dengan sekelompok orang yang diduga KKB Papua di wilayah Yahukimo sehingga mengakibatkan satu personel dinyatakan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi, Rabu malam.

"Satu personel atas nama Bripda Gilang Aji Prasetyo gugur setelah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Dekai akibat luka tembak," kata Pandra saat dihubungi, Rabu malam.

5. Serangan ke Pasar Distrik Sinak

Aksi penyerangan KKB terjadi di Pasar Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan.

Berita Rekomendasi

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan dalam aksi penyerangan ini seorang pegawai Bank Papua bernama Darius Julius Yumame (32) meninggal setelah mengalami luka tembak di bagian kepala.

"Korban dipastikan meninggal dunia di tempat pada saat terjadi penembakan tersebut," ujarnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Ketika polisi datang ke TKP korban sudah meninggal dunia.

Diduga penyerangan ini menggunakan senjata api laras pendek.

"Pelaku diduga menggunakan jenis senjata api laras pendek, ini terlihat dari bekas luka yang ada pada korban," terangnya.

Ia mengatakan Satgas Ops Damai Cartenz akan mendalami aksi penyerangan ini dan mengejar pelaku penembakan.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan turut menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Puncak," tambahnya.

Di hari yang sama terjadi baku tembak ketika rombongan polisi yang sedang dalam perjalanan terhalang oleh dua batang kayu yang dipasang di tengah jalan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIT dan polisi berinisiatif turun dari mobil untuk mengangkat batang kayu.

"Pada saat hendak membuka palang tersebut, KKB melakukan tembakan dari arah bukit ke arah anggota yang berada di TKP. Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian," jelasnya pada Rabu (14/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Kombes AM Kamal menjelaskan baku tembak antara KKB dan polisi berlangsung sekitar satu jam.

Polisi memilih mundur ketika mengetahui KKB menggunakan bom molotov.

"Setelah kurang lebih satu jam kontak tembak, anggota kemudian mencari sinyal untuk meminta bantuan ke Polres Kepulauan Yapen," terangnya.

Ketika bantuan dari Polres Kepulauan Yapen tiba, para polisi berusaha menyisiri lokasi penembakan namun KKB sudah tidak ada di lokasi.

"Setelah bantuan tiba, anggota kembali melakukan penyisiran di lokasi penembakan, namun pelaku penembakan telah meninggalkan lokasi kejadian," tambahnya.

Ia mengatakan serangan KKB ini mengakibatkan seorang operator sensor meninggal karena terkena tembakan di bagian punggung.

"Korban tadi malam sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan," ujarnya dikutip dari TribunPapua.com.

Menurutnya, polisi kalah dalam baku tembak ini karena posisi KKB berada di ketinggian.

"Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian, anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan," tambahnya.

Setelah insiden baku tembak ini, Kamal mengatakan kondisi di Kabupaten Kepulauan Yapen sudah cukup kondusif.

"Mudah-mudahan Yapen saat ini dan ke depan lebih kondusif, karena korban dari peristiwa tersebut merupakan warga asli Yapen," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas