Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - La Ode Aris Saputra, anggota Divisi IT dan Cyber GP Ansor menandatangani kontrak pembuatan naskah film dengan Michael Hjort, founder sekaligus CEO Indian Nation Aktieblag, Swedia.

Penandatanganan kontrak itu disaksikan langsung oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg di kediamannya, Kamis (02/03/2023).

Dikutip dari akun Instagram resmi Kedutaan Besar Swedia di Jakarta @swedenjakarta, awalnya Michael Hjort menemukan cerita karya La Ode Aris melalui aplikasi Supertext.

Michael membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan pengkajian atas tulisan La Ode Aris sebelum akhirnya memutuskan bekerjasama.

Berdasar hasil penelusuran, La Ode Aris saat ini bekerja sebagai programmer di perusahaan layanan digital di bidang aplikasi kesehatan.

Di sela waktunya sebagai programmer kantoran di perusahaan jasa kesehatan digital, Aris menulis cerita yang menjadi hobby sejak kuliah.

Aris yang juga mantan asisten dosen Teknik Informatika ini telah mempublikasikan dua karya dengan nama akun Odezig di supertext dan aplikasi cerita lain seperti watped.

Kiprah Aris di organisasi GP Ansor antara lain memberikan pelatihan keterampilan IT dan pemrograman. Juga membuat database yang digunakan oleh GP Ansor untuk penyimpanan data narasi toleransi ummat beragama.

Baca juga: Kisah Muzakki Ramdhan Beradaptasi Demi Adegan dengan Seekor Ular di Film Kun Ana Wa Anta

Untuk diketahui, Divisi IT dan Cyber GP Ansor saat ini dipimpin oleh Jonathan Latumahina, ayahanda David Ozora, remaja korban penganiayaan anak pegawai Ditjen Pajak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

David sendiri saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.