Kulit Melepuh dan Mengelupas, 49 Luka Berat Akibat Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang
Rata--rata warga yang mengalami luka, terutama luka berat, karena kulit yang terbakar dan melepuh dan kulit luar mengelupas.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terus bertambah. Terbaru, satu pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) meninggal dunia pada Sabtu (4/3/2023) siang.
Rata--rata warga yang mengalami luka, terutama luka berat, karena kulit yang terbakar dan melepuh dan kulit luar mengelupas oleh panasnya api yang menjalar ke pemukiman warga saat kobaran api muncul di Depo Pertamina Plumpang, Jumat malam lalu.
Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr. Theryoto mengungkapkan, bahwa pasien meninggal berjenis kelamin perempuan.
Ia menyebut, jika pasien tersebut meninggal dunia karena mengalami luka bakar yang sangat serius.
"Dari kemarin kita berusaha samaksimal mungkin, kebetulan ada satu pasien Perempuan baru 2 jam lalu, karena luka bakar cukup luas, hampir mendekati 100 persen, tidak tertolong," kata dr. Theryoto.
Sebelumnya, dr. Theryoto menyatakan rumah sakitnya memerima 26 orang pasien rujukan.
Namun, dengan meninggalnya satu orang pasien tersebut, maka kini ada 25 orang pasien yang mendapat perawatan intensif di RSPP.
"Jadi yang masih dirawat di ICU unit kami ada 12 pasien, dan di ruang biasa ada 13 pasien," ujarnya.
Dr. Theryoto menambahkan, bahwa pihaknya menyebut jika rata-rata luka bakar pada korban terbakarnya Depo Pertamina Plumpang mencapai 70-95 persen.
"Pasien yang kami terima dari tadi pagi itu berkisar 70 sampai 95 persen," jelasnya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri juga berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Adapun kedua jenazah itu berjenis kelamin laki-laki.
Baca juga: Detik-detik Jelang Kebakaran Depo Plumpang: Bau Bensin Bikin Warga Muntah dan Pingsan
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua jenazah berhasil teridentifikasi lewat hasil sidik jari terhadap kedua jenazah.
"Dari hasil kerja tim DVI sampai hari ini sudah teridentifikasi 2 jenazah yang terindentifikasi dari hasil sidik jari," ujar Dedi dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu.