Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Butuh Bantuan Pakaian
Pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengaku tidak kekurangan pasokan makanan, namun mereka membutuhkan pakaian dalam.
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 121 orang yang merupakan korban kebakaran Depo pertamina Plumpang mengungsi di Markas PMI Koja, Jakarta.
Para pengungsi di Markas PMI, telah menerima sejumlah bantuan, berupa makanan hingga obat-obatan.
Pengungsi korban kebaran Depo Plumpang bernama Sari, menceritakan pasokan makanan dan obat-obatan terus berdatangan.
"Ngungsi di sini alhamdulillah tidak kekurangan makanan dan terus datang, semua terjangkau, dan ada pengobatan," katanya dalam tayangan Kompas TV, Minggu (5/3/2023).
Namun, untuk pakaian, khususnya pakaian dalam, Sari menyebut, masih kurang.
"Kemarin ada bagi-bagi perlengkapan wanita, tapi saya tidak kebagian," ujar Sari, korban kebakaran itu.
Baca juga: BNPB Distribusikan Tenda, Selimut & Paket Sembako untuk Pengungsi Korban Kebakaran Depo Plumpang
Sementara itu, pengungsi lainnya di Posko Darurat Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, yakni Iran (62) mengaku pasrah.
Iran mengatakan, telah kehilangan tempat tinggalnya karena dilalap si jago merah pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kini, Iran dan istrinya bertahan di posko pengungsian milik PMI Jakarta Utara lantaran tak ada lagi rumah untuk pulang.
Adapun terkait kebutuhan yang diperlukan saat ini, iran menyebut, masih kekurangan pakaian.
"Untuk bantuan pakaian sama sekali belum baru makanan aja ini," kata Iran di lokasi pengungsian, dikutip Tribunnews.com dari WartakotaLive.com, Minggu (5/3/2023).
"Kalau yang kita butuhkan sih ya selimut atau popok bayi gitu kan kalau malam di sini juga dingin," sambungnya.
Saat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Iran diketahui tak sempat menyelamatkan harta bendanya.
Dua bangunan rumah beserta isinya ludes terbakar tanpa sisa.