Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gaya Hidup Anak Pejabat Disorot, Rafdi Marajabessy Putra Wakil Wali Kota Tidore Tak Malu Jadi Kuli

tak seperti Mario Dandy Satrio yang hanya anak mantan pejabat di Dirjen Pajak, kehidupan Rafdi Marajabessy justru jauh dari kehidupan mewah.

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Gaya Hidup Anak Pejabat Disorot, Rafdi Marajabessy Putra Wakil Wali Kota Tidore Tak Malu Jadi Kuli
Kompas.com
Rafdi Marajabessy anak Wakil Walikota Tidore saat melakukan pekerjaannya menjadi kuli bangunan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kasus Mario Dandy Satrio terungkap ke publik, kehidupan pribadi keluarga pejabat pun masih jadi sorotan.

Banyak masyarakat yang penasaran akan kehidupan keluarga pejabat yang erat kaitannya dengan hidup mewah dan bergelimang harta.

Namun tak seperti Mario Dandy Satrio yang hanya anak mantan pejabat di Ditjen Pajak, kehidupan Rafdi Marajabessy justru jauh dari hingar bingar kehidupan mewah.

Rafdi Marajabessy adalah anak pejabat di Indonesia yang memilih untuk hidup sederhana.

Tak seperti anak pejabat pada umumnya, Rafdi Marajabessy memilih bekerja sebagai kuli bangunan meski ia memiliki ayah seorang Wakil Walikota Tidore.

Sejak kemunculan foto dirinya beredar di dunia maya, sosok Rafdi Marajabessy kian mencuri perhatian.

Foto-foto Rafdi sedang bekerja dan mengangkat gerobak sorong pun ramai jadi perbincangan netizen.

BERITA REKOMENDASI

Rafdi terlihat tak memakai baju bermerk, sepatu puluhan juta dan kulit putih bersinar.

Ia justru tampil sederhana dengan kaos oblong, celana pendek, topi dan tangan yang penuh dengan semen kotor.

Sikap sederhana Rafdi Marajebessy inilah yang membuat sosoknya dikagumi oleh banyak orang.

Terlahir dari keluarga pejabat, tak membuat Rafdi lupa bekerja keras untuk membangun mental seorang pejuang dalam dirinya.

Dikutip dari BANGKAPOS.com pada Senin (06/03/2023), Rafdi memang diajarkan untuk bekerja keras jika ingin mendapatkan sesuatu.

Ia tidak ingin memanfaatkan jabatan sang ayah untuk meminta pekerjaan di lingkup pemerintahan atau non pemerintahan.

Baca juga: Potret Sederhana Anak Wakil Wali Kota Tidore, Beda dengan Gaya Hidup Anak Pejabat Pajak Mario Dandy

Rafdi memilih untuk bekerja kasar untuk menghidupi istri dan anaknya.

Rafdi Maradjabessy membeberkan jika dirinya adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Ayahnya bernama Muhammad Senin, dan ibunya bernama Rahmawati Muhammad.

Anak pertama saat ini pegawai honorer di rumah sakit di Tidore, anak kedua baru saja menyelesaikan kuliah S1 dan rencana melanjutkan ke jenjang S2.

Anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar. 

Sementara, dia sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017 lalu.

“Saya katakan sama mereka bahwa sebe itu, sebelum menjadi wakil wali kota, dia memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ujar dia.

Meski menjadi gunjingan, Rafdi tetap tidak mau memanfaatkan jabatan ayahnya, karena jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat.

Rafdi sendiri yang memutuskan menjadi kuli bangunan untuk menambah nafkah hidup bagi istri dan satu anaknya.

Rafdi menikah dengan Sridayu pada 2018 lalu, dan kini dikaruniai seorang anak berumur 3 bulan.

“Setelah menikah, saya tinggal bersama mertua,” kata dia.

Rafdi Marajabessy anak Wakil Walikota Tidore saat melakukan pekerjaannya menjadi kuli bangunan.
Rafdi Marajabessy anak Wakil Walikota Tidore saat melakukan pekerjaannya menjadi kuli bangunan. (Kompas.com)

Meski bekerja kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya.

Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.

“Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja.

Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak,” ujar dia.

Dari pekerjaannya ini, Rafdi mengaku tidak bisa mengkalkulasi besaran upah yang ia dapatkan, karena hal itu berdasarkan besaran proyek atau bangunan.

“Kalau misalkan pekerjaan bangunan sudah selesai dan belum ada pekerjaan baru, saya isi dengan ikut perahu pergi mancing.

Kadang berhari-hari baru pulang,” kata Rafdi.

“Untuk lanjut sekolah sepertinya tidak mungkin.

"Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD hingga Wakil Wali Kota,” kata Rafdi.

Aksi pamer kekayaan hingga penganiayaan Mario Dandy Satrio

Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Ditjen Pajak yang kini telah menjadi tersangka karena menganiaya putra pengurus Gerakan Pemuda (GP) Anshor.

Mario Dandy Satrio telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.

Selain ditetapkan sebagai tersangka, Mario Dandy Satrio juga telah ditahan.

Ia terancam hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan penjara. 

"Tersangka kami tahan dengan persangkaan pasal 78C juncto pasal 80 UU 35 Tahun 2004 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsidair Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Peran Tersangka Baru Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor: Provokator dan Merekam Pakai HP Mario

Buntut dari kasus ini, ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo juga diberi sanksi dari Kementerian Keuangan.

Rafael dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II.

"Di dalam rangka untuk Kementerian Keuangan untuk melakukan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta yang ditayangkan YouTube Kompas TV, Jumat (24/2/2023).

Mario Dandy Satrio diketahui berasal dari keluarga kaya.

Ayahnya, Rafael Alun Trisambodo merupakan pejabat kantor pajak.

Sebelum kini dicopot, Rafael menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II.

Aksi menunggang Harley oleh Mario Danny Satrio yang videonya dipamerkan di media sosial.
Aksi menunggang Harley oleh Mario Danny Satrio yang videonya dipamerkan di media sosial. (Screenshot TikTok)

Mario Dandy berusia 20 tahun.

Dengan demikian, ia diperkirakan lahir pada 2003 atau 2002.

Mario Dandy terlihat kerap menunjukkan gaya hidup mewah.

Hal ini terlihat dari foto-fotonya saat mengendarai mobil mewah yakni Rubicon dan motor besar (moge).

Selebihnya, tak banyak catatan mengenai Mario.

Ia diketahui pernah bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

Berdasarkan catatan di akun Facebook-nya, Mario Dandy Satrio, ia menuliskan sekolah di SMA Taruna Nusantara pada 2019.

Ayah Mario Dandy Satrio (20) yang merupakan pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo (kiri) dan Mario saat dihadirkan Polres Metro Jakarta Selatan dalam konferensi pers, Rabu (22/2/2023) (kanan).
Ayah Mario Dandy Satrio (20) yang merupakan pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo (kiri) dan Mario saat dihadirkan Polres Metro Jakarta Selatan dalam konferensi pers, Rabu (22/2/2023) (kanan). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti, TribunJakarta.com/Annas Furon Hakim)

Tetapi, Mario saat ini sudah tidak aktif di akun Facebook itu. 

Terakhir, ia posting pada 4 Februari 2020.

Disorot Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa prihatin dengan fenomena pejabat dan keluarganya yang pamer harta.

Padahal tugas mereka adalah melayani rakyat secara efektif dan akuntabel.

Kejadian pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai pamer harta.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan kembali soal tugas aparatur sipil negara (ASN) dan esensi reformasi birokrasi yakni melayani rakyat secara efektif dan akuntabel.

"Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun media sosial karena peristiwa (pamer harta) di (Ditjen) Pajak dan di (Ditjen) Bea Cukai, saya tahu betul dan mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah," ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (2/3/2023).

"Kalau seperti itu (pamer harta), ya pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik dan aparatnya, perilakunya, jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis," ujar Jokowi.

Presiden meminta para menteri dan kepala lembaga untuk melakukan tindakan disiplin terhadap pegawainya yang suka pamer harta.

Menurut Jokowi, hal tersebut sangat penting untuk mendisiplinkan ASN agar tidak mengadopsi gaya hidup mewah.

Baca juga: Wamenkeu: Rafael Alun Akui Rubicon dan Harley Davidson Bukan Miliknya, tapi Pihak lain

"Memberitahu apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan. Kemudian di Polri, Kejaksaan Agung dan aparat lainnya, benahi dulu di dalam," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Siapa Rafdi Maradjabessy? Anak Wakil Wali Kota yang Viral Gegara Berprofesi Jadi Kuli Bangunan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas