Pesawat Super Air Jet Rute Bali-Jakarta Batal Terbang karena Keluarkan Suara Bising, Ini Kata Dirut
Pihak maskapai penerbangan Super Air Jet membantah pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-STD bermasalah alias mengalami kerusakan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak maskapai penerbangan Super Air Jet membantah pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-STD bermasalah alias mengalami kerusakan.
Hal tersebut setelah di jagad media sosial viral seorang penumpang mengeluhkan suara bising pesawat dengan nomor IU-755 yang terbang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dalam video yang beredar di media sosial digambarkan suara bising pesawat cukup mengganggu dan membuat para penumpang ketakutan.
Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari menegaskan bahwa pesawat dalam keadaan prima saat terbang dari Bali pada Minggu (5/3/2023) lalu itu.
"Berdasarkan data yang dihimpun bahwa kondisi pesawat udara alam keadaan prima dan aman dioperasikan. Hasil pengecekan operasional dan sistem pada pesawat adalah normal, sumber suara dari GTC (pemasok udara bertekanan/ compress air), GPU pemasok listrik, Hydraulic pump dan Power Transfer Unit (PTU) untuk menghasilkan tekanan hydraulic (merupakan komponen utama dalam sistem hidrolik pesawat udara)," ujar Ari dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa (7/3/2023).
Menurut Ari, sistem hidrolik tersebut digunakan untuk mengoperasikan berbagai macam peralatan pada pesawat, seperti pengereman, kemudi darat, landing gear, dan flight control.
Baca juga: Penerbangan Perintis Tetap Beroperasi Pasca Pembakaran Pesawat Susi Air oleh Teroris Papua
"Sistem tersebut semuanya dihidupkan saat persiapan untuk keberangkatan dan menghasilkan suara "bising" sehingga terdengar kurang nyaman. Kondisi dari suara yang dihasilkan adalah normal," kata Ari.
Saat penumpang mengeluhkan suara bising tersebut, pesawat milik maskapai Super Air Jet batal terbang.
Baca juga: Kementerian Perhubungan Berharap 400 Lebih Pesawat Bisa Layani Pemudik Saat Lebaran 2023
Pilot memutuskan return to apron (kembali ke pelataran parkir pesawat).
"Pihak supercrew (sebutan bagi kru pesawat) yang bertugas telah berusaha untuk menyelesaikan keluhan yang timbul dengan cara yang aman dan proporsional. Kami ingin menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan seluruh penumpang menjadi prioritas utama bagi Super Air Jet oleh karena itu keputusan pilot adalah tepat," kata Ari. (Tribunnews.com/ Willy Widianto)