Posko Pengungsian Berakhir, Korban Kebakaran Plumpang Pilih Pindah ke Rumah Kontrakan
Septiana (38), satu di antara ibu rumah tangga yang menjadi korban selamat dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Septiana (38), satu di antara ibu rumah tangga yang menjadi korban selamat dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Ia mengaku, rumahnya hangus tak bersisa akibat insiden kebakaran Plumpang.
Hal itu memaksa ibu tiga anak ini tinggal di posko darurat bencana di Kantor PMI Jakarta Utara bersama keluarganya.
Septiana mengungkapkan, suaminya bukanlah karyawan swasta, melainkan berprofesi sebagai seorang juru pangkas rambut rumahan.
Ia dan sang suami menyewa ruko milik tetangganya sebagai tempat usaha pangkas rambut untuk mencari pundi-pundi rupiah.
Namun nahas, tempat usaha pangkas rambutnya ludes dilahap si jago merah.
Baca juga: Potongan Tubuh yang Ditemukan Dari Lokasi Kebakaran Plumpang Terungkap, Ternyata Milik Korban Suheri
Septiana meratapi nasib hidupnya memikirkan dimana ia akan tinggal selanjutnya.
Hal itu karena tenda pengungsian PMI telah resmi mengumumkan bahwa posko akan ditutup mulai Kamis (9/3/2023).
Artinya, ia dan keluarga serta pengungsi lainnya harus segera meninggalkan posko pengungsian itu.
Kepada Tribunnews.com, Septiana mengungkapkan, ia memilih untuk mencari kontrakan di kampung sebelah.
Lanjut Septiana, pihak RW domisili tempat tinggalnya telah menginformasikan, nantinya warga RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utata akan mendapatkan dana bantuan untuk mengontrak rumah.
Baca juga: Tragedi Kebakaran Depo Plumpang, Begini Tanggapan Relawan IndonesiAnies
Karena dananya belum diberikan. Septiana dan keluarga akan menggunakan biaya pribadinya terlebih dahulu untuk mengontrak.
"Kalau nungguin pemerintah mah ya gimana, kita langsung aja, urusan nanti bantuan mah ya syukur, enggak ya ya udah, nasib," kata Septiana.