Kondisi Sekitar Gunung Merapi Aman Meski Status Siaga, Warga Harus Siap Jika Diminta Mengungsi
Kondisi sekitar Gunung Merapi masih tergolong aman, masyarakat belum diminta untuk mengungsi.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pasca Erupsi Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, menyatakan saat ini kondisi masih tergolong aman.
Sehingga pihaknya belum meminta masyarakat untuk mengungsi.
"Saat ini kondisinya masih dalam zona aman."
"Sampai hari ini kita belum melakukan perintah evakuasi."
"Yang kita siapkan saat ini adalah warga masyarakat (diminta) untuk bersiap-siap apabila ada kondisi yang semakin memburuk," jelas Makwan Minggu (12/3/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Makwan pun meminta agar masyarakat tak panik namun siap sedia apabila diminta untuk mengevakuasi diri.
"Jadi sekali lagi supaya tidak ada kepanikan di masyarakat tentang pemahaman ini."
Baca juga: Beda Nasib, Inilah Kondisi Para Petani saat Gunung Merapi Erupsi, Ada yang Santai hingga Gagal Panen
"Sampainya abu vulkanik ke wilayah, itu bukan berarti terkena awan panas."
"Paling bahaya ini adalah awan panasnya, kalau abu kan bisa selesai pakai masker sudah aman, tapi kalau awan panas, tidak bisa, harus dievakuasi."
"Contoh misalnya warga masyarakat siap dengan namanya tas siaga, siap membawa surat-surat penting untuk dibawa mengungsi menuju titik kumpul."
"Suatu ketika nanti ada pergerakan (Gunung Merapi erupsi) armada sudah kita siapkan, tempat pengungsian atau barang pengungsian sudah kita siapkan."
Diketahui, Gunung Merapi pada Minggu pagi kembali mengeluarkan awan panas guguran bergerak sejauh 2.000 meter ke arah barat daya Magelang.
Mengutip magma.esdm.go.id, pada Minggu (12/3/2023) pukul 06.00-12.00 WIB, status Gunung Merapi berada pada Level III atau Siaga.
Baca juga: Beda Nasib, Inilah Kondisi Para Petani saat Gunung Merapi Erupsi, Ada yang Santai hingga Gagal Panen
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 30-50 meter dari puncak.
Adapun rekomendasinya, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
Saat ini potensi bahayanya adalah berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya.
Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara itu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca juga: Jalanan Desa Krinjing Magelang yang Diselimuti Abu Merapi Disemprot Water Canon
Objek Wisata Ditutup
Dengan adanya erupsi ini, beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sleman yang berdekatan dengan Gunung Merapi ditutup untuk sementara waktu.
Penutupan sementara destinasi wisata di lereng Gunung Merapi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya erupsi susulan.
Hal tersebut diungkap oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, Minggu (12/3/2023).
"Wisatawan tutup sementara. Bu Kapolsek dan Pak Danramil juga sudah operasi dengan teman-teman untuk (tutup) dulu," kata Bambang dikutip dari TribunJogja.com.
Sementara itu, sebagian warga, kata bambang, juga sudah mengungsi.
Adapun warga yang mengungsi adalah warga di Turgo, Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)