Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Upaya Mencegah Korupsi, Irjen Kemenag Berikan Pelatihan Berbasis Keluarga bagi Pegawai

Kemenag menjadikan perempuan titik awal pendidikan nilai antikorupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Upaya Mencegah Korupsi, Irjen Kemenag Berikan Pelatihan Berbasis Keluarga bagi Pegawai
istimewa
Inspektorat Jenderal Kemenag Faisal mengatakan ToT Kusemai Nilai yang dikolaborasikan bersama DWP Kemenag dengan menghadirkan 150 orang dari unsur pegawai Kemenag dan unsur masyarakat yang nantinya menjadi agen perubahan Kusemai Nilai ini bertujuan untuk pencegahan korupsi yang berbasis keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektorat Jenderal dan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama serta Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia menginisiasi program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan korupsi di lingkungan Kemenag.

Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal mengatakan ToT Kusemai Nilai yang dikolaborasikan bersama DWP Kemenag dengan menghadirkan 150 orang dari unsur pegawai Kemenag dan unsur masyarakat yang nantinya menjadi agen perubahan Kusemai Nilai ini bertujuan untuk pencegahan korupsi yang berbasis keluarga. 

Dalam Program ToT Kusemai Nilai ini, Kemenag menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai anti korupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial masing-masing. 

“Dalam upaya meneguhkan komitmen pencegahan dalam pengawasan, berbagai upaya telah ditempuh. Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pencegahan korupsi yang berbasis keluarga,” ucap Faisal dalam sambutannya mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada pembukaan ToT Kusemai Nilai di Jakarta pada Rabu (15/3/2023). 

Baca juga: Peran Tersangka Dugaan Korupsi Kasus BTS Kominfo yang Seret Nama Jhonny G Plate

Faisal mengatakan bahwa keluarga adalah fondasi. Fondasi atas kesadaran mental dan pola perilaku. 

"Jika fondasi ini kuat, bersih, dan baik, maka insyaAllah, di manapun kita ditempatkan, maka akan selalu menjadi pribadi yang membawa nilai-nilai luhur,” sambung Faisal di hadapan istri dari Pejabat dan ASN dilingkungan Kemenag yang tergabung dalam DWP Kemenag serta peserta ToT Kusemai Nilai lainnya. 

Berita Rekomendasi

Menurut Faisal, dalam konteks ini, peran keluarga terutama isteri sebagai pendamping suami harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi. 

Jika suami saat ini diberi amanat jabatan dan wewenang besar, maka jadilah isteri yang bisa meredam nafsu jabatan, memberikan ketenangan sekaligus pengingat dan penyemangat agar sang suami memiliki kinerja tinggi, berprestasi dan bebas dari korupsi.

“Bukan sebaliknya, isteri malah menggebu-gebu, berlomba memanfaatkan fasilitas suami, flexing sana-sini, dan berkontribusi membuat suami semakin tergiur dengan tindak-laku koruptif. Menjadi pembisik bahwa gratifikasi itu suatu hal lumrah asal tidak berlebihan. Padahal semua itu sudah diatur dengan jelas,” tegasnya.

Faisal berharap di momentum kegiatan yang baik ini, sesuai dengan nama acara Kusemai Nilai,semua yang hadir bisa menyemai hal-hal baik terutama mencegah perilaku koruptif beserta turunannya. 

“Mencegah lebih baik dan lebih murah dari pada mengobati. Jadikan keluarga sebagai healing paling melegakan dari segala penat dan beban pekerjaan yang menghimpit para suami di kantor. Jadikan keluarga sebagai pengingat, dan jangan lupa mendidik generasi antikorupsi mulai dari keluarga. Tanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai kejujuran kepada anak-anak kita,” harap Faisal. 

“Peran ibu sangat vital. Ada petuah berbahasa arab yang berbunyi "Al Ummu Madrasatul Ula", Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Di tangan Ibu, dibentuk generasi muda calon pemimpin bangsa. Saya harap para ibu dan seluruh calon ibu yang hadir di acara ini bisa menyadari peran penting tersebut,” tandas Faisal. 

Sebelumnya Plt. Sekretaris Kastolan melaporkan bahwa Program Kusemai Nilai ini merupakan pengembangan dari program pengawasan dengan pendekatan Keluarga-SPAK Kemenag.

Program ini, lanjut Kastolan, juga diharapkan menjadi gerakan internal Kementerian yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas sebagai unsur penting dalam pembangunan Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi.

“Agar program Kusemai Nilai berjalan secara baik, maka diperlukan Training of Trainer (ToT). Para peserta yang telah mengikuti ToT ini diharapkan mampu menjadi pelopor dan penggerak perubahan,” terang Kastolan.

“Para agen pelopor perubahan yang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menyemai nilai-nilai antikorupsi ini merupakan salah satu komponen penting dalam membangun ekosistem budaya antikorupsi, khususnya di lingkungan Kemenag.” pungkasnya.

Kegiatan ToT Kusemai Nilai yang diselenggarakan Itjen Kemenag berkolaborasi dengan DWP Kemenag dan SPAK Indonesia ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi/tanya jawab, game, tayangan video, simulasi dan penyusunan rencana aksi selama 3 hari mulai hari ini, Rabu (15/3/2023) hingga Jumat (18/3/2023). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas