Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jabar Bertemu Dadang Nasser, Bahas Dukungan Pilbup Bandung di 2024?
Pertemuan Rajiv dengan DN sekaligus ingin mengetahui apa saja yang telah dan belum dilakukan selama menjabat Bupati Bandung pada masanya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jawa Barat Rajiv mengatakan pertemuannya dengan mantan Bupati Bandung Dadang Nasser (DN) hanya sekader silaturahmi.
Sebab menurut Rajiv, Dadang Nasser merupakan tokoh yang mempunyai rekam jejak panjang memimpin Kabupaten Bandung.
Apalagi, deretan keluarga Dadang Nasser merupakan tokoh pemimpin daerah yang syarat akan pengalaman.
"Beliau adalah tokoh, dua periode menjadi Bupati Bandung," kata Rajiv, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Golkar Respons Keinginan Ridwan Kamil Maju Lagi di Pilgub Jabar
"Mertuanya juga kita tau Pak Obar adalah senior Bupati Bandung juga dua periode, waktu itu Kabupaten Bandung dan Bandung Barat sebelum pecah. Jadi jangan pada gelisah kalau saya bertemu sama pak DN," lanjutnya.
Disinggung apakah ada pembicaraan khusus antara dirinya dengan DN, Rajiv menjelaskan dirinya akan memberikan kejutan.
"Pembicaraan khusus ada, nanti kita lihat aja kejutannya," ujar Rajiv yang juga Calon Anggota DPR RI Dapil Jabar 2 dari Partai Nasdem itu.
"Ngga ada yang macam-macam itu, kalau urusan bicara empat mata ada, nanti kalau saya ceritain sekarang ngga akan jadi kejutan lagi," ucapnya.
Menurut Rajiv, selain silaturahmi, pertemuan dirinya dengan DN sekaligus ingin mengetahui apa saja yang telah dan belum dilakukan selama menjabat Bupati Bandung pada masanya.
"Saya tegaskan lagi, politik itu kan dinamis. Tapi semuanya intinya satu, buat masyarakat Bandung, tidak ada kepentingan pribadi disini," terangnya.
Baca juga: Ditanya Soal Maju Pilgub Jabar atau DKI Jakarta, Ini Jawaban Ridwan Kamil
Selain itu, menjelang Pilkada 2024, Rajiv menuturkan apakah dirinya akan kembali mendukung Dadang Supriatna sebagai Bupati Bandung.
Menurutnya sampai saat ini dirinya khususnya NasDem masih memperhitungkan nilai UN terhadap kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Supriatna.
"Karena salah satu yang mengusung Pak DS pertama juga NasDem, tapi namanya bupati itu ada masa jabatan," jelasnya.
"Dimana masa jabatan berakhir itu ada nilai UN nya, ada nilai prestasinya. Kalau prestasinya bagus, tidak membebankan partai NasDem terhadap janji politiknya, itu kita dukung pak DS," ucapnya.
Lebih lanjut, apabila nilai UN dari masyarakatnya kurang puas. Pihaknya akan mencari solusi.
"Tergantung Pak DS saja, kalau masih merasa dibutuhkan oleh NasDem ya berjabat dengan rakyat yang bener, kan gitu," tegas Rajiv.
Selama NasDem mendukung salah satu calon pemimpin daerah, Rajiv menjelaskan NasDem tidak pernah meminta uang atau mahar.
Namun demikian, dirinya meminta kepada siapapun yang telah didukungnya untuk selalu menunjukkan kinerja kepada masyarakat.
"Jangan kita salah dukung orang, iya tidak komit terhadap masyarakat. NasDem jadi punya utang politik," tutur Rajiv.
"Nanti NasDem yang menanggung risikonya, jadi untuk dukungannya pasti kita dukung. Yang namanya putra terbaik pasti kita dukung, ngga mungkin ngga, tapi diakhir masa jabatannya sebelum Pilkada itu ada masa UN," pungkasnya.