Kemendikbudristek: Ekosistem Digital Bantu Kurangi Kesenjangan Dalam Pembelajaran
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, Hasan Chabibie mengatakan, ekosistem digital mampu kurangi kesenjangan dalam pembelajaran
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, Hasan Chabibie mengungkapkan, ekosistem belajar digital telah memungkinkan distribusi materi belajar lebih luas.
Hasan mengatakan, ekosistem digital mampu mengurangi kesenjangan dalam pembelajaran.
Selain itu, jumlah akun Belajar.id yang dibuat sendiri saat ini sudah mencapai 40 juta.
"Secara nasional, kita menyasar setidaknya 28 juta akun Belajar.id. Dari jumlah yang kita targetkan itu, sampai saat ini sudah ada 11 juta akun yang sudah aktif."
"Selain itu, sebanyak 2,3 juta pengguna sudah mengakses platform dan fasilitas-fasilitas digital pendidikan yang disediakan oleh pemerintah," ungkap Hasan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hasan pada acara Lokakarya Cara Baru untuk Belajar yang diselenggarakan Google for Education di Semarang.
Hasan menuturkan, Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang memiliki akun Belajar.id terbanyak.
"Khusus untuk Jawa Tengah saja, aktivasi akunnya sampai saat ini sudah 1,7 juta. Sebanyak 283.731 akun di antaranya sudah mengakses berbagai platform yang ada di dalamnya," jelasnya.
Pada lokakarya ini, turut hadir Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno S.E., M.M., jajaran dinas pendidikan kabupaten/kota di Jawa Tengah, kepala-kepala sekolah, serta guru di provinsi tersebut.
Sumarno mengatakan, pihaknya berharap teknologi bisa mengatasi masalah jarak dan kesenjangan.
"Kami berharap Google for Education bisa menjadi solusi bagi sejumlah masalah pendidikan kita sekarang,” katanya.
Sementara itu, Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin, mengatakan Google berkomitmen menyertai transformasi pendidikan Indonesia, mengenalkan kelas masa depan dengan ciri siswa sebagai global problem solver.
"Kami terus keliling ke berbagai provinsi, termasuk Provinsi Jawa Tengah, membantu kepala dinas, guru mengetahui bagaimana wujud kelas masa depan," kata Olivia.
Secara nasional, Google sudah melatih 200.000 guru di Indonesia, dan 13.000 orang di antaranya telah mendapatkan sertifikasi pendidik internasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.