PKS Dukung Sikap PDIP Tolak Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Minta Pemerintah Ikuti Penolakan
tidak ada alasan bagi pemerintah dan PSSI untuk tidak mengikuti sikap penolakan tersebut, dan menindaklanjutinya dengan mendesak FIFA untuk mencabut
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menolak kedatangan Timnas Sepakbola Israel pada Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia.
Menurut HNW, sikap PDIP melalui Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Ketua Bamusi Prof Dr Hamka Haq, dan kader PDIP yang merupakan Gubernur Bali I Wayan Koster yang secara terbuka menolak kedatangan Timnas Israel main di Bali/Indonesia, sudah sesuai dengan konstitusi dan teladan yang pernah dicontohkan oleh Presiden Soekarno.
Oleh karena itu, dia menilai tidak ada alasan bagi pemerintah dan PSSI untuk tidak mengikuti sikap penolakan tersebut, dan menindaklanjutinya dengan mendesak FIFA untuk mencabut keikutsertaan Israel dalam ajang Piala Dunia U-20.
"Sebagaimana pada tahun 1972 IOC karena masalah kemanusiaan pernah mencabut keikutsertaan Rhodesia hanya beberapa hari sebelum penyelenggaraan Olimpiade, sehingga Rhodesia tidak bisa ikut bertanding dalam Olimpiade musim panas di Munich," ujar HNW dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023)
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan sikap dan alasan PDIP ini merupakan kelanjutan dari sikap yang lebih dahulu disampaikan oleh PKS dalam menolak kehadiran Timnas Israel.
HNW berharap dengan semakin banyaknya partai yang menolak, semakin memberi ruang terwujudnya kemerdekaan bagi Palestina.
Lebih lanjut, HNW menuturkan sikap PDIP bukan hanya perlu diapresiasi, tetapi juga perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah.
"Kita semua tahu bahwa PDIP merupakan partai utama pengusung pemerintahan Presiden Jokowi," kata dia.
Untuk itu, HNW menilai pemerintah mesti mencoret Israel dari Piala Dunia U-20.
Menurut HNW, komunikasi dengan pihak FIFA ini sangat diperlukan, seperti yang dilakukan oleh Qatar tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang menolak soal kampanye LGBTQ pada Piala Dunia tahun lalu.
Peraturan itu diterima dan dihormati oleh FIFA, dan FIFA menerima bahkan Presiden FIFA mengapresiasi sukses Qatar sebagai tuan rumah.
"Jadi, sebagai tuan rumah yang mempunyai karakter Konstitusional, harusnya Indonesia juga punya bargain untuk menolak hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang diatur oleh konstitusi yang berlaku di negara kita," katanya.
Meski begitu, HNW tetap mendukung Indonesia agar sukses sebagai penyelenggaraan Piala Dunia U-20, seperti halnya Qatar.
"Dan kita semua tentu sepakat bahwa kemanusiaan itu berada di atas segalanya, termasuk olahraga. Maka sebelum pada akhir Maret akan diadakan undian pengelompokan peserta Piala Dunia U-20 di Indonesia, harusnya PSSI dan Pemerintah sudah melaksanakan aspirasi warga bangsa Indonesia yang terhimpun dalam ormas-ormas seperti MUI, Muhammadiyah dan lain-lain," katanya.