Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Kata PKS Soal Jokowi Larang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama?

Mardani Ali Sera turut buka suara terkait arahan Presiden yang meminta kegiatan buka bersama di kalangan pejabat dan aparatur sipil negara (ASN).

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Apa Kata PKS Soal Jokowi Larang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama?
Fersianus Waku
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Mardani menambahkan, dana yang digunakan untuk buka bersama saat Ramadan lebih baik disumbangkan kepada fakir miskin. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Suamampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera turut buka suara terkait arahan Presiden Joko Widodo yang meminta kegiatan buka bersama di kalangan pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) selama bulan Ramadan 1444 Hijriah ini ditiadakan.

Senada dengan arahan Jokowi, Mardani menambahkan, dana yang digunakan untuk buka bersama saat ramadan lebih baik disumbangkan kepada fakir miskin.

"Larangan buka puasa bersama simpatik tapi jauh lebih baik kalau makanan dan uangnya disalurkan bagi fakir miskin karena bulan Ramadan, bulan memberi," dalam keterangan videonya, Kamis (23/3/2023).

Lebih lanjut, ia juga menambah, imbauan untuk tidak buka bersama ini juga diterapkan dalam buka puasa bersama keluarga hingga pribadi.

"Dan yang kedua ini mestinya diterapkan juga saat buat acara keluarga atau pribadi karena keteladanan itu ada di semua sisi," tegasnya.

Baca juga: Larangan Buka Puasa Bersama, Istana Minta Pejabat Pemerintah Contoh Hidup Sederhana Presiden Jokowi

Diketahui, larangan buka bersama dari Jokowi tertuang pada surat Surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 tentang arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama yang telah dikonfirmasi Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Rabu (22/3/2023).

Berita Rekomendasi

Dilansir dari lembaran surat pada Kamis (23/3/2023), alasan Presiden melarang kegiatan buka bersama bagi pejabat dan ASN adalah karena saat ini penanganan Covid-19 masih dalam masa transisi dari pandemi menuju ke endemi.

Oleh karenanya, masih diperlukan kehati-hatian selama masa transisi ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas