Kesaksian Penumpang Pesawat Super Air Jet yang Kepanasan akibat AC Mati, Sebut Situasi Sempat Chaos
Dikatakan Sarah, tidak ada tindak lanjut dari pihak Maskapai penerbangan setelah peristiwa ini terjadi.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta, Sarah Mawla, memberikan kesaksiannya soal peristiwa kepanasan akibat AC pesawat mati.
Adapun kejadian ini terjadi pada Selasa (21/3/2023) lalu.
Sebagai penumpang, Sarah merasa dirugikan akibat kejadian ini.
Bahkan, dikatakan Sarah, tidak ada tindak lanjut dari pihak maskapai penerbangan setelah peristiwa ini terjadi.
Padahal, lanjut dia, kejadian ini mengancam nyawa penumpang.
"(Saat) Kapten memutuskan (dengan memberikan) pengumuman kalau kita akan melanjutkan perjalanan pesawat ini sampai Jakarta, saya berpikir berarti tidak ada pilihan untuk landing di bandara terdekat."
"Karena situasi sudah makin tidak nyaman atau mungkin justru mengancam nyawa penumpang," ujar Sarah, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Tiba Pagi Ini, Sekitar 39 Juta Yen Private Jet Dipakai PM Jepang Pulang Dari Polandia
Sarah juga menyayangkan tidak ada permintaan maaf secara langsung dari Kapten ke para penumpang ataupun kompensasi dari pihak maskapai.
"Salah satu lagi yang saya sayangkan adalah tidak adanya permintaan maaf secara langsung dari Kapten sendiri ke para penumpang dan juga tidak ada tindakan dari super crew, yang tadi saya bilang tidak ada status pengecekan, tidak adapun juga kompensasi ataupun pemberian air minum."
"Mungkin ada yang meminta air minum tapi itu juga sangat sedikit ya cuma paper cup ini, lalu juga cuma dikasih tissue yang menurut saya juga kurang membantu karena kita sudah basah, sudah seperti mandi, jadi menurut saya juga itu kurang membantu," ujar Sarah.
Terlebih, lanjut Sarah, super crew sendiri dan juga pilot tidak ada tindakan yang memprioritaskan penumpang.
Padahal ada lansia, anak kecil, anak bayi, dan juga ibu hamil.
Justru sesama penumpang berinisiatif saling membantu ketika hendak turun dari pesawat.
"Setelah kami turun pun banyak sekali penumpang yang saya amati mengalami gangguan kesehatan seperti pusing mual banyak sekali yang hampir pingsan, bahkan ada satu turis WNA yang dilarikan ke klinik medis di bandara," ujar Sarah.