Sosok AKBP Yogie Hardiman, Kapolres Samosir yang Disorot usai Kematian Bripka AS Disebut Minum Racun
Kematian Bripka Arfan Saragih masih menjadi buah bibir, dalam kasus tersebut Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman disorot.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Acara lepas sambut Kapolres Samosir dilaksanakan di Mako Polres Samosir.
Sementara sebagai Kapolres Samosir, AKBP Yogie memprioritaskan enam agenda utama untuk memimpin Polres Samosir.
Klaim Istri Bripka AS
Baca juga: Bripka Arfan Saragih Tewas Akhiri Hidup, Polisi Temukan Tas Hitam Berisi Belasan BPKB dan 25 STNK
Mengutip Tribun-Medan.com, Jenni Simorangkir mengatakan bahwa AKBP Yogie sempat menyita ponsel milik Bripka AS.
"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya Bapak Kapolres menyita handphonenya. Dan Bapak Kapolres bilang tidak takut dengan bintang satu dan bintang dua, kalau bintang tiga, barulah dia takut," kata Jenni menirukan ucapan mendiang suaminya Bripka AS, Selasa (21/3/2023).
Masih klaim Jenni, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka AS.
Sementara itu, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, sempat mengklaim bahwa Bripka AS meninggal dunia karena minum racun sianida.
Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani pun juga mengklaim bahwa pihaknya menemukan resi pengiriman racun sianida yang disebut telah dipesan Bripka AS.
Bripka AS, kata polisi, memesan racun sianida itu lewat selularnya.
Baca juga: Fakta-fakta Bripka Arfan Tewas Usai Minum Racun, Disebut Gelapkan Pajak, Keluarga Anggap Janggal
Namun hal itu dibantah oleh pihak keluarga, yang menyebut ada kejanggalan dalam kasus kematian korban.
Fridolin Siahaan pihak keluarga Bripka Saragih menyebut bagaimana mungkin Bripka AS bisa memesan racun sianida lewat handphonenya, sementara alat komunikasi korban disita oleh Kapolres Samosir pada 23 Januari 2023, di hari dimana korban katanya memesan racun tersebut.
Kemudian racun itu tiba pada tanggal 30 Januari, atau 7 hari setelah pemesanan, bahkan, paket racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir sekira pukul 21.49 WIB.
"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan. Apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," tanyanya.
Hal ini pun dinilai janggal, bahkan Fridolin Siahaan juga menyebutkan kejanggalan lainnya.