Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Kesehatan Pilot Susi Air Dikabarkan Menurun, Aparat Siapkan Tim Medis

Aparat ungkapkan mengenai kondisi kesehatan pilot Susi Air, sebut tim medis akan selalu disiapkan.

Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Kondisi Kesehatan Pilot Susi Air Dikabarkan Menurun, Aparat Siapkan Tim Medis
Tribun-Papua.com/Istimewa
Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pilot Susi Air, Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, dikabarkan kesehatannya menurun.

Pihak aparat mengungkapkan, jika nantinya Pilot Susi Air dibebaskan, tim medis akan selalu disiapkan.

Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, mengatakan bahwa tim medis akan selalu siap untuk mengantisipasi kesehatan pilot Susi Air nantinya.

"Kalau tim medis selalu siap."

"Setelah pilot itu berhasil dibebaskan oleh aparat TNI/Polri, tentunya tim medis sudah disiapkan," ungkap Rio Alexander, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (26/3/2023).

Rio juga menuturkan mengenai informasi kondisi kesehatan pilot Susi Air yang menurun itu, merupakan hasil analisa.

Baca juga: Kapolres Nduga Sebut Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB Mulai Alami Penurunan Kesehatan

Menurutnya, faktor-faktor seperti cuaca dan makanan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi pilot Susi Air tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Kita lihat sudah 2 bulan pilot Susi Air di sandera oleh Kelompok Egianus, tentunya kondisi cuaca, dan makanan akan berpengaruh pada kondisinya," terang Rio.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Kisdiyanto, mengungkapkan sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pembebasan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.

Namun demikian, kata dia, operasi penegakan hukum tersebut mengutamakan keselamatan sandera.

Hal tersebut, disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).

"Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.


"Namun kita, karena mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita (pemerintah daerah) bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apapun," sambung dia.

Negosiasi tersebut, kata dia, merupakan permintaan dari pemerintah Selandia Baru.

Duta Besar Selandia Baru, kata dia, juga telah menghadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan menawarkan bantuan.

Meski begitu, Yudo menyatakan, bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan tersebut.

Proses negosiasi tersebut, katanya, diperkirakan membutuhkan waktu yang panjang.

Sehingga, diperlukan kesabaran semua pihak karena hal tersebut menyangkut nyawa manusia yang harus diselamatkan meskipun hanya satu orang.

Isi Surat KKB yang Dititipkan ke Pilot Susi Air

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menitipkan surat kepada pilot maskapai Susi Air yang ada di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. 

Dalam video unggahan Kompas TV, pada Jumat (17/3/2023), surat berkop Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) berisi pesan kepada seluruh negara dunia internasional maupun nasional dan Selandia Baru terkait penyanderaan pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens.

Surat tersebut, meminta negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui atau memerdekakan bangsa Papua Barat.

Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini.
Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Bila permintaan ini tidak diproses, TPN-PB akan tetap bertahan hingga dunia kiamat. 

Selandia Baru selaku negara dari keluarga pilot Susi Air juga diminta memproses permintaan pengakuan kemerdekaan Papua Barat.

Berikut isi lengkap surat KKB yang dititipkan pilot Susi Air di Jila Mimika.

Surat pemberitahuan kepada seluruh negara-negara di dunia internasional maupun nasional. Sampai dengan negara Selandia Baru.

Bahwa kami dari TPN-OPM Makodap III disampaikan beberapa poin tentang disandera pilot di distrik Paro maupun disampaikan di internasional sampai dengan nasional.

Oleh karena itu tentang pilot yang disandera oleh tuan Ignasius Kogoya adalah tugas untuk diminta kepada seluruh dunia internasional-nasional diproses tentang pengakuan / kemerdekaan bangsa West Papua Barat.

Demikian juga di negara di internasional-nasional-negara Selandia Baru.

Jika kalau tidak diproses tentang bangsa Papua maka kami masih bertahan sampai dunia kiamat. Sehingga kami diminta proses kemerdekaan bangsa West Papua kepada negara di dunia yaitu internasional dan nasional sampai dengan keluarga besar dari pilot Selandia Baru.

Dengan toko-toko gereja se-dunia sampai Paus di Roma.

Tembusan di sandera PBB Antonio di meja hijau maka kami sampaikan kepada seluruh negara dunia internasional-nasional dibawah ini untuk proses kepada bangsa Papua yaitu;

1. Kepada bapak Paus di Roma
2. Yang terhormat kepada toko-toko gereja di Pasifik Salomon,
3. Yang terhormat kepada pengumpulan bangsa-bangsa majelis umum PBB tuan Antonio di Jenewa.

(Tribunnews.com/Ifan/Danang Triatmojo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas